Manokwari, TP – Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy mendorong regulasi yang mengatur tentang potensi sumber daya alam (SDA) di Provinsi Papua Barat dan potensi investasi, khususnya di Kabupaten Teluk Bintuni.
Dalam kesempatan reses Komisi XII DPR-RI di Kantor Gubernur Papua Barat, Senin, 27 Oktober 2025, Manibuy memaparkan potensi investasi minyak dan gas (migas) dan mendorong ada kebijakan Pemerintah Pusat ke Kabupaten Teluk Bintuni sebagai daerah penghasil migas terbesar di Papua.
Diungkapkannya, meski menjadi daerah penghasil migas, tetapi bidang kelistrikan masih menjadi masalah di Teluk Bintuni yang sebagian besar masih memakai PLTD.
Diutarakannya, sekitar 38 PLTD yang dioperasikan Pemkab Teluk Bintuni dan menjadi beban anggaran pemda. Manibuy menyebut, saat ini hanya 2 kampung yang mendapat akses kelistrikan dari BP Tangguh berkapasitas 8 Mega Watt, tetapi kendala yang dihadapi pemda di lapangan, masyarakat tidak mau membayar tagihan listrik.
“Masyarakat memahami sepanjang gas dari Kabupaten Teluk Bintuni masih menyala, maka listrik gratis, sehingga pemerintah yang menanggung tagihan listrik masyarakat,” sebut Manibuy dalam press release yang diterima Tabura Pos, Selasa (28/10/2025).
Untuk itu, ia mendorong percepatan STO PLN dan mengoptimalkan akses power BP Tangguh 8 Mega Watt.
Di samping itu, ia berharap Komisi XII menjadi penghubung ke Pemerintah Pusat untuk mewujudkan pembangunan di Papua Barat, khususnya di Teluk Bintuni agar berjalan maksimal demi kesejahteraan masyarakat.
Bukan itu saja, ia juga mendorong revisi Perdasus No. 22 Tahun 2022 tentang Dana Bagi Hasil (DBH) Migas. Sebab, pemda merasa DBH Migas yang diperoleh Teluk Bintuni sebagai daerah penghasil, tidak adil.
Dirincikan, Kabupaten Teluk Bintuni sebagai daerah terdampak hanya memperoleh DBH Minyak Bumi sebesar 22,02 persen dari tambahan DBH Otsus, sementara untuk DBH Gas Bumi, Kabupaten Teluk Bintuni memperoleh 25,23 persen dari tambahan DBH Otsus.
“Tinjau ulang Perdasus Nomor 22 Tahun 2022 untuk memastikan alokasi DBH yang adil bagi daerah penghasil,” harap Manibuy. [*SDR-R1]


















