Manokwari, TP – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia meresmikan Pembangkit Tenaga Listrik Mikrohidro (PTLMH) Anggi tahap I berkapasitas 1×150 kilowatt (kW), sekaligus groundbreaking PTLMH Anggi tahap II berkapasitas 2×250 kW di Kampung Upper, Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat, Rabu (29/10/2025).
Pembangunan PTLMH Anggi adalah proyek strategis ketenagalistrikan ‘Merdeka dari Kegelapan’ yang dilaksanakan secara terpusat dari Desa Wolaang, Kecamatan Langowan Timur, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Bahlil mengatakan, ini merupakan program negara dalam memberikan pemerataan dan saat ini Indonesia sudah berusia 80 tahun, tetapi masih ada 5.700 desa dan 4.400 dusun yang belum menikmati listrik.
“Salah satu program Asta Cita Presiden Prabowo adalah kedaulatan energi, transisi energi di dalamnya ada pemerataan elektrifikasi. Ini tugas mulia dan panggilan Ibu Pertiwi untuk melahirkan keadilan dari sebuah negara yang merdeka atas perintah Presiden,” kata Bahlil dalam sambutannya secara daring, kemarin.
Bahlil pun memerintahkan Dirjen Ketenagalistrikan, Dirjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) serta PLN harus memprioritaskan daerah 3T, karena anggarannya sudah ada.
“Terkait Pembangunan PLTMH di Anggi. Kalau kapasitas sungainya 1 megawatt (mW), maka segera programkan PLTMH Anggi dari 1×250 kW dinaikkan kapasitasnya menjadi 1 mW. Kalau kita mau bangun, jangan tanggung-tanggung, harus sekaligus,” ujar Bahlil kepada Dirjen EBTKE.
Menurutnya, ketenagalistrikan sangat penting untuk memutar roda perekonomian. “Kalau tidak ada listrik, kita tidak bisa mengenal dunia,” katanya.
Diutarakan Bahlil, program Presiden, salah satunya memberikan teknologi bagi sekolah. “Saya tidak bisa pernah membayangkan generasi-generasi yang ada di 5.700 desa dan 4.400 dusun yang belum dialiri jaringan listrik ini, kelak mereka akan menjadi apa, rahasia Tuhan tidak pernah kita tahu,” tukasnya.
Untuk itu, sambung Bahlil, perintah Presiden adalah tolong memberikan akses yang sama terhadap anak-anak yang ada di pelosok negara ini dengan anak-anak di perkotaan.
Tujuannya, kata dia, ketika mereka menjadi orang yang berguna di bangsa ini, mereka tidak akan melupakan rakyat yang lagi susah.
“Saya yakin dan percaya, barang siapa yang menyelesaikan perkara-perkara kecil dengan baik di negara ini, maka Tuhan akan memberikan perkara-perkara yang lebih besar,” ujar Bahlil.
Sementara Bupati Pegaf, Domiggus Saiba mengatakan, peresmian PTLMH Anggi I adalah wujud nyata dari komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pegaf dalam menyediakan akses kelistrikan yang merata sampai ke pelosok terpencil di wilayah Pegaf.
“Listrik adalah kebutuhan dasar. Listrik tidak hanya menerangi rumah-rumah tinggal, juga menjadi katalisator bagi berbagai aspek pembangunan yang dimulai dari pendidikan, kesehatan hingga ekonomi,” jelas Saiba.
Menurutnya, dengan kehadiran PLTMH Anggi bisa menjadi sarana produktif terhadap masyarakat di sebagian wilayah Pegaf, dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam bagi kemaslahatan bersama.
Ia mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas terbangunnya PLTMH Anggi, dengan harapan Kementerian ESDM, Pemprov Papua Barat, dan Pemkab Pegaf bisa terus bekerja sama dalam mendukung program kerja pemerintah daerah.
“Apa yang disampaikan Menteri ESDM kepada kita semua bahwa PTLMH berkapasitas 500 kW akan dinaikkan menjadi 1 mW. Artinya, layanan kelistrikan akan menjangkau 10 distrik di Pegaf,” pungkas Saiba. [FSM-R1]


















