Manokwari, TP – Kurang lebih sebanyak 100 rumah tangga mendapatkan bantuan pemasangan instalsi listrik plus token perdana seharga Rp100.000 dari Pemerintah Pusat.
Simbolisasi penyerahan bantuan ini dilakukan oleh perwakilan rumah tangga oleh Ketua Dekranas Pusat, Selvi Ananda Gibran bersama Solidaritas Perempuan Untuk Indonesia (Seruni) Kabinet Merah Putih (KMP), di Soribu Gunung Rabu (5/11/2025).
Program tersebut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan pemberdayaan dan pembangunan berkelanjutan Dekranas Pusat sekaligus upaya Seruni KMP bersama kementerian terkait untuk mewujudkan akses listrik bagi masyarakat kurang mampu serta mendukung lingkungan bersih di Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Ketua Bidang IV Seruni Kabinet Merah Putih, Sri S. Lahadalia mengatakan bantuan tersebut hasil kerja sama antara Seruni KMP dan Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan serta PLN dalam program “Bangkit dari Kegelapan” berupa bantuan pemasangan baru listrik gratis bagi rumah tangga kurang mampu di seluruh Indonesia.
Sri Lahadalia menerangkan, secara nasional program ini menargetkan 215 ribu rumah tangga penerima manfaat sampai akhir 2025, termasuk 600 rumah tangga di Manokwari.

“Sampai saat ini 100 rumah tangga di Manokwari telah selesai dipasangi instalasi listrik lengkap dengan pengisian token listrik senilai Rp100 ribu per rumah,” jelasnya.
Sementara itu, Perwakilan Kementerian ESDM, Eri, menjelaskan, program bantuan pemasangan listik tersebut merupakan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL), yang menjadi salah satu program prioritas nasional untuk mewujudkan akses energi yang handal dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.
Ia menerangkan, sejak diluncurkan pada 2022, program BPBL telah menunjukkan hasil signifikan. Dimana, tahun 2022 telah terealisasi untuk 80 ribu rumah tangga di seluruh Indonesia.
“Pada 2025 kami menargetkan 215 ribu rumah tangga penerima manfaat. Bantuan yang diberikan mencakup instalasi listrik rumah dengan tiga titik lampu, saklar, kontak, MCB, KwH meter, serta penyambungan PLN,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, nilai program BPBL sebesar Rp2 juta-Rp3 juta per rumah tangga setelah disesuaikan dengan lokasi.
“Untuk di Manokwari, nilainya mencapai Rp3,2 juta per pelanggan, ditambah token perdana Rp100 ribu,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Papua Barat memperoleh kuota BPBL untuk 4.550 rumah tangga, dan sampai saat ini sudah sebanyak 2.000 rumah tangga siap sambung setelah melalui proses validasi dan verifikasi.
“Berkat dukungan dan arahan dari Seruni KMP, kami berhasil memasang dan siap menyalakan 100 rumah di Manokwari,” tukasnya.
Serangkaian dengan kegiatan tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan Papua Barat, juga menyalurkan berbagai bantuan sarana lingkungan.
Kepala Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan Papua Barat, Corneles Sagrim, ST melaporkan bantuan sarana lingkungan yang diserahkan meliputi dua unit motor tiga roda, 1 unit hidran umum kapasitas 2.000 liter, 100 tempat sampah terpilah, 4 titik lubang biopori, serta 22 bibit pohon matoa.

“Kami berharap warga dapat mulai memisahkan sampah organik dan nonorganik. Sampah organik bisa dimasukkan ke lubang biopori atau dimanfaatkan untuk makanan ternak, bahkan diolah menjadi pupuk,” harapnya.
Corneles menambahkan, dukungan air bersih melalui pembangunan hidran umum kini memungkinkan warga menikmati aliran air 24 jam tanpa harus menampung air dalam ember seperti sebelumnya. “Hidran ini memiliki empat kran yang dapat melayani hingga 20 rumah tangga. Lebih efisien dan bisa diatur alirannya, sehingga warga dapat menutup saluran bila bak penampungan mereka sudah penuh,” tukasnya. [SDR-R4]


















