Manokwari, TP – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Papua Barat menggelar pelatihan Artificial Intelligence (AI) bagi wartawan di Papua Barat, bertempat di Hotel Aston Niu Manokwari, Jumat (07/11).
Kegiatan ini dibuka oleh Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan di wakili oleh Asisten III Sekda Papua Barat, Otto Parorongan, didampingi pengurus PWI Pusat, PWI Papua Barat, serta perwakilan SKK Migas dan Genting Oil Kasuri Pte. Ltd, yang ditandai dengan penabuhan tifa.
Pada kesempatan ini, Asisten III Sekda Papua Barat, Otto Parorongan menekankan pentingnya adaptasi wartawan terhadap perkembangan teknologi, termasuk AI guna meningkatkan kualitas dan efisiensi kerja jurnalistik.
Pemerintah berharap wartawan tetap menjadi sumber pencerahan bagi masyarakat dengan menjaga independensi dan profesionalisme.
“Dengan pelatihan ini, diharapkan wartawan semakin mantap menjalankan peran sebagai agen informasi bagi khalayak luas,” harapnya.
Satgas Anti Hoaks PWI Pusat, Mercys Charles Loho mengapresiasi langkah PWI Papua Barat yang menjadi pionir dalam pelatihan AI bagi wartawan.
Menurutnya pelatihan seperti ini juga bagian dari literasi digital untuk menangkal hoaks di tengah kemajuan teknologi.
“Kita jangan kalah dengan AI, karena AI tetap dikendalikan oleh manusia,” katanya.
Perwakilan SKK Migas dan Genting Oil Kasuri Pte. Ltd., Bima Cahaya Gratama menilai pelatihan ini sebagai langkah maju bagi insan pers untuk menghadapi tantangan era digital.
Pelatihan ini penting agar wartawan dapat memahami, memanfaatkan, sekaligus mengedepankan etika dalam penggunaan teknologi guna menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas dan bertanggung jawab.
“Media massa merupakan mitra strategis industri hulu migas dalam membangun komunikasi publik yang berimbang dan konstruktif,” tegasnya.
Sebelumnya, Ketua PWI Papua Barat, Bustam mengatakan, pelatihan ini menjadi yang pertama kali di lingkungan PWI se-Indonesia dan dimulai dari wilayah timur, yakni Papua Barat.
“Di tengah keterbatasan anggaran, kami menggandeng SKK Migas dan Genting Oil Kasuri dalam menyelenggarakan pelatihan ini,” ujarnya.
Pelatihan berlangsung selama satu hari dan diikuti 30 peserta, terdiri dari 26 wartawan asal Manokwari dan 4 dari Teluk Bintuni.
Bustam menegaskan kehadiran AI bukan untuk menggantikan peran wartawan, melainkan sebagai alat bantu yang dapat mempercepat dan mempermudah kerja-kerja jurnalistik.
“Pada kesempatan yang sama, saya sampaikan bahwa PWI Papua Barat dalam waktu dekat akan melaksanakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diikuti sekitar 40 peserta dari seluruh daerah di Papua Barat,” ungkapnya.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama yaitu, Head of Technology Kompas Gramedia, Jhonsons, serta praktisi Media dan Teknologi Digital sekaligus CEO ProPS, Ilona Juwita. [AND-R2]



















