Nabire, TP – Konfrensi Daerah (Konferda) DPD PDI Perjuangan Papua Barat Daya yang dilaksanakan bersamaan dengan Konferda DPD PDI Perjuangan Papua Tengah dan Papua Barat di Gedung KSK Bukit Meriam Nabire, Papua Tengah, Rabu (5/11), ditunda.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun mengatakan, pelaksanaan Konferda DPD PDI Perjuangan Papua Barat yang seyogianya melantik ketua dan kepengurusan DPD PDI Perjuangan Papua Barat Daya dipending sementara, untuk dijadwalkan ulang di Kota Sorong.
Watubun mengungkapkan, ada beberapa pertimbangan Konferda DPD PDI Perjuangan Papua Barat ditunda. Pertama, memperhatikan hasil pilkada gubernur , pemilihan DPR RI dan bupati se Papua Barat Daya yang dipandang perlu dilalukan evaluasi. Kedua, adanya surat dari DPP PDI Perjuangan perihal pelaksnaan Konferda DPD PDI Perjuangan Papua Barat.
” Kalah karena lemah, makanya Konferda DPD Perjuangan Papua Barat Daya akan kita buat dan kemas lebih besar, untuk membangkitkan dan membakar semangat juang seluruh kader PDI Perjuangan Papua Barat Daya menuju pesta demokrasi tahun 2029 mendatang.
Ketua DPD Perjuangan Papua Barat Daya, Samsudin Angiluli menegaskan, pelaksanaan Konferda DPD PDI Perjuangan Papua Barat Daya dilakukan serentak di Nabire, Papua Tengah, sesuai hasil Kongres ke IV DPP PDI Perjuangan di Bali, kemudian disusul perintah dari Ketua DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun untuk melaksanakan Konferda di Nabire.
Namun, lanjut Samsudin, Konferda PDI Perjuangan Papua Barat Daya ditunda menyusul adanya surat DPP PDI Perjuangan perihal penundaan Konferda PDI Perjuangan Papua Barat Daya di Nabire sampai ada petunjuk selanjutnya.
“Kami siap melaksanakan Konferda di Sorong. Kami juga sudah melakukan persiapan dan koordinasi langsung dengan DPP melalui Komarudin Watubun, untuk pelaksanaan Konferda PDI Perjuangan Papua Barat Daya,” ucao Samsudin didampinggi Sekretaris DPD PDI Perjuangan Papua Barat Daya, Jo Kewulan.
Lebih lanjut dikatakan Samsudin, sesuai penyampaian Komarudin Watubun saat memimpin jalannya Konferda PDI, tidak membacakan kepengurusan PDI Perjuangan Papua Barat Daya, karena DPP PDI Perjuangan memperhatikan kegagalan PDI Perjuangan Papua Barat Daya merebut kursi DPR RI, dan kekalahan 2 pilkada tahun 2024 termasuk pilkada gubernur Papua Barat Daya.
“Atas dasar itulah, DPP PDI Perjuangan mempertimbangkan perlu dilakukan evaluasi menyeluruh dalam pelaksanaan konferda, namun waktu pelaksanaanya belum ditentukan,” pungkas Samsudin.
Kendati tidak dapat memastikan, apakah ada keterkaitan penundaan Konferda PDI Perjuangan Papua Barat Daya itu karena ketidakhadiran Ketua DPD Perjuangan sebelumnya, Joppy Wayangkau. Namun, Samsudin Angiluli menegaskanya, dirinya terpilih sebagai ketua DPD PDI Perjuangan Papua Barat Daya sesuai hasil seleksi tingkat DPP yang diikutinya bersama 4 kader lainnya dari DPD PDI Perjuangan Papua Barat Daya.
“Kami ada 20 orang mengikuti seleksi nasional, sesuai hasil psikotes tinggal menyisahkan 5 nama. Dalam tahapan selanjutnya tersisa 3 nama, kemudian menjalani tes wawancara yang dipimpin oleh Komarudin Watubun, didampinggi Djarot Syaful, Andi, Ronny Talapessy, Andreas Pairera, hingga saya terpilih sebagai ketua, sekretaris Jo Kewulan dan Fredy Marlisa sebaga bendahara,” terangnya. (K&K-R2)



















