Manokwari, TP – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Manokwari menjalin kerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Penabur Manokwari untuk melanjutkan pendidikan warga binaan.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan MoU antara Kalapas Kelas II B Manokwari, Adhy Prasetyanto dan Ketua PKBM Penabur Manokwari, Ferawati MP Samatimbang di Lapas Kelas II B Manokwari, Selasa (13/11/2025).
Menurut Prasetyanto, kerja sama yang dilakukan dalam rangka memberi peluang dan kesempatan warga binaan Lapas Kelas II B Manokwari yang sempat putus sekolah karena menjalani hukuman untuk melanjutkan pendidikannya.
Ia menegaskan, pendidikan merupakan modal dasar untuk melanjutkan kehidupan yang lebih cerah dan baik ke depan bagi semua orang, tidak terkecuali warga binaan.
“Melalui kerja sama ini walaupun sedang dalam pembinaan di Lapas, tetapi kami tetap berusaha bagaimana saudara-saudara saya ini bisa melanjutkan pendidikan yang sempat terputus,” kata Prasetyanto.
Dikatakannya, dalam kerja sama ini, nantinya warga binaan Lapas akan mengikuti pendidikan Paket A setara SD, Paket B setara SMP dan Paket C setara SMA.
“Melalui kerja sama ini, walaupun sedang masa pembinaan tetapi bisa tetap mendapat pendidikan dan mendapat ijazah, karena kalau menunggu waktu hukuman selesai, waktunya cukup lama. Jadi, sambil menunggu waktu pembinaan di Lapas selesai, kita isi dengan kegiatan positif yakni pendidikan,” tandas Prasetyanto.’
Ditambahkan Kalapas, terdapat sekitar 25-28 warga binaan yang mengikuti pendidikan paket, dimana para peserta mayoritas warga binaan kasus kriminal dengan hukuman yang bervariasi.
Prasetyanto berharap kerja sama ini terus berlanjut meski nantinya Lapas Kelas II B Manokwari berganti pimpinan, karena warga binaan perlu dan penting melanjutkan pendidikan untuk hidupnya lebih baik ke depan.
“Yang belum lulus SMP, nanti bisa ikut paket SMP dan kalau sudah lulus, bisa lanjut ke paket SMA, sehingga keluar dari sini sudah lulus dan mendapat ijazah yang bisa dipakai untuk mencari kerja karena PKBM ini sudah terakreditasi. Jadi, tetap semangat,” pesan Kalapas.
Ferawati Samatimbang menjelaskan, PKBM Penabur Manokwari sudah terakreditasi A, baik dari pusat, provinsi maupun kabupaten. Dikatakannya, para peserta juga akan terdata dalam Sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik), Dinas Pendidikan dengan memiliki KTP dan kartu keluarga (KK), termasuk kurikulum belajar sesuai kurikulum dari Dinas Pendidikan.
“Sekarang Paket C setara tidak lagi ada kata tidak diperhitungkan. Bapak dan ibu tahu, ada banyak pejabat yang juga lulusan Paket C setara SMA. Salah satunya mantan menteri, Susi Pudjiastuti dan masih banyak lagi. Paket A, B, dan C setara dan bisa untuk melanjutkan pendidikan maupun mencari pekerjaan,” tegasnya.
Dia menjelaskan, kerja sama ini sangat penting, dimana warga binaan yang sedang dalam pembinaan tetap bisa mendapat pendidikan, sehingga ketika keluar nanti sudah bisa mendapat ijazah.
Dijelaskan Ferawati Samatimbang, untuk proses kegiatan belajar dan mengajar (KBM) dijadwalkan sekali seminggu tatap muka di Lapas sesuai pembagian kelas Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA.
“Untuk pembelajarannya, kami pakai metode mandiri, tutorial dan tatap muka di Lapas sekali seminggu karena kita tidak bisa bawa keluar,” katanya.
Dirinya memastikan PKBM Penabur Manokwari keberlanjutan para peserta yang sudah keluar dari Lapas, bisa melanjutkan pendidikan di PKBM Penabur Manokwari sampai lulus dan mendapat ijazah.
Kerja sama ini disambut baik, Bambang, seorang warga binaan di Lapas Manokwari yang mengikuti pendidikan Paket C. Dirinya merasa senang meski berada di Lapas, masih bisa melanjutkan pendidikan yang sempat terputus karena harus menjalani hukuman.
“Saya senang dan bangga sekalipun ada di Lapas menjalani hukuman, tapi bisa belajar menimba ilmu dan sekolah. Ketika keluar dari sini sudah punya ijazah,” kata Bambang. [SDR-R1]
