Manokwari, TP – Ikatan Perempuan Toraja (IPT) merayakan puncak hari jadi yang ke-10 tahun dengan ibadah syukur.
Kegiatan yang berlangsung di Tongkonan, Soribo, Sabtu (22/11/2025), berjalan hikmad dihadiri IPT dari rayon 1-8 maupun organisasi serta kerukunan perempuan mitra.
Puncak peringatan 10 tahun dijadikan IPT Manokwari sebagai momen untuk mewujudkan perempuan Toraja menjadi wanita yang bijak, cakap, dan mandiri, sebagai tema yang digaungkan.
Ketua IPT Kabupaten Manokwari, Rosalina Sattu mengatakan, usia 10 tahun adalah usia yanh masih sangat muda. Namun, sebagai organisasi, IPT Kabupaten Manokwari dalam kiprahnya telah menorehkan banyak kebaikan yang tidak hanya berdampak bagi internal organisasi, tetapi juga berdampak bagi lingkungan sosial.
“Misalnya, IPT telah melakukan kunjungan sosial di Lapas perempuan dan anak, berbagi kasih ke Rumah Sakit Daerah Manokwari mengunjungi bangsal bersalin dan juga anak,” ujar Rosalina dalam sambutannya.
Tidak hanya itu, ia mengungkapkan, IPT Manokwari juga telah bekerjasama dengan salah satu posyandu di Manokwari, yaitu Posyandu Hartono di Sanggeng dan sudah menjadi posyandu binaan sejak 2023.
Rosalina berpesan, para pengurus IPT senantiasa menghidupi organisasi ini dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bukan hanya di internal, tetapi juga pelayanan keluar dan harus berinovasi dalam menghidupi organisasi ini.
Pada momen itu, Rosalina mengutip pesan Gubernur Papua Barat pertama (almarhum) Bram O. Ataruri yang berbunyi ‘kalau bukan kitorang siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi’, dan juga motto Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan yang berbunyi ‘melayani dengan hati mempersatukan dengan kasih’.
“Pesan moral ini hendaknya memotivasi kita terus berkarya dan melayani untuk kemajuan Ikatan Perempuan Toraja Manokwari. Kita juga harus menjaga kekompakan dan persaudaraan sesuai tema ulang tahun ini yaitu menjadi wanita bijak, cakap, dan mandiri untuk dapat mengembangkan potensi serta talenta yang kita miliki dalam kemandirian dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar kita,” pungkasnya.
Ketua Umum GOW Papua Barat, Lani Lakotani mengatakan 10 tahun bukanlah waktu yang singkat, dan sudah banyak kegiatan-kegiatan sosial yang telah dilakukan oleh IPT Manokwari.
“Di usia yang ke-10 tahun, IPT tetap solid, berinovasi, mengembangkan kemampuan untuk memajukan perempuan Toraja di Manokwari maupun di Papua Barat,” ucap Lani Lakotani.
Ia meminta IPT Manokwari terus berbuat kebaikan, saling tolong-menolong dalam susah maupun senang, dan saling berbaur dengan masyarakat sebagai organisasi wanita di tanah rantau.
“Ini adalah filosofi yang mendalam karena sebagai perempuan yang merantau, IPT tidak melupakan dari mana berasal dan juga bisa berbaur dengan masyarakat lokal di mana tempat berpijak,” terangnya.
Lani Lakotani mengapresiasi perempuan Toraja yang tergabung dalam IPT yang sudah 10 tahun berkiprah di Manokwari, Papua Barat.
“Tema menjadi wanita bijak, mandiri dan cakap, sebagai perempuan yang memiliki tugas pokok sebagai istri, ibu, memiliki tanggung jawab yang besar. Saya mengajak sesibuk apapun di organisasi jangan lupa kita punya suami, anak di rumah karena itu adalah tanggung jawab kita,” tukasnya.
Sebagai Ketua GOW Papua Barat, Lani Lakotani berharap IPT Provinsi Papua Barat juga dapat terbentuk.
Ketua Panitia, Rizana Toding menyampaikan, berbagai kegiatan sosial telah dilaksanakan dalam rangkaian HUT ke-10 IPT Manokwari, mulai dari lomba internal sampai dengan bakti sosial kunjungan ke RSUD Manokwari.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada ibu-ibu ikatan perempuan Toraja dari rayon 1 sampai rayon 8 walaupun belum semua hadir tapi antusiasnya sangat luar biasa menghadiri puncak perayaan 10 tahun IPT Manokwari,” ujarnya.
Dirinya berharap IPT Manokwari menjadi suatu wadah yang dapat membentuk ibu-ibu perempuan Toraja menjadi perempuan yang bijak, cakap, dan mandiri sesuai tema yang digaungkan. [SDR-R3]




















