Manokwari, TP — Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat, turut melaksanakan Pertemuan Tahunan 2025 bersama mitra di lingkup Pemprov Papua Barat dan Papua Barat Daya (BPD), di Auditorium PKK Arfai, Selasa (2/12/2025).
Dalam PTBI 2025 ini, Kepala KPw BI Papua Barat, Setian memaparkan kondisi pertumbuhan ekonomi di tahun 2025 maupun estimasi pertumbuhan ekonomi tahun 2026 di Papua Barat maupun PBD maupun transaksi keuangan.
Setian menerangkan, pertumbuhan ekonomi di Papua Barat secara tahunan (YoY) tahun 2024 mengalami penurunan. Tahun 2024 pertumbuhan ekonomi diangka 20,80% dan di tahun 2025 diangka 5,4% — 6,2%. BI Papua Barat yakin, di 2026 pertumbuhan ekonomi berada diangka 2,3% – 3,1%.
Sementara, pertumbuhan ekonomi di PBD tahun 2024 diangka 3,60% dan tahun 2025 diangka 3,9% – 4,4%. BI Papua Barat yakin di tahun 2026 pertumbuhan ekonomi berada diangka 4,4% – 5,2%.
Sedangkan, untuk inflasi, Setian menerangkan, di Papua Barat tahun 2024 berada di 2,53%, tahun 2025 sebesar 2,5 ±1%. Begitu juga di tahun 2026, prospek inflasi berada diangka 2,5 ±1%.
Sementara di PBD inflasi 2024 sebesar 1,87%, tahun 2025 sebesar 2,5 ±1%, dan di tahun 2026 prospek inflasi berada diangka 2,5 ±1%.
“Pada tahun 2026 kondisi perekonomian Papua Barat diprediksi pertumbuhannya lebih landau. Papua Barat bisa menghadirkan sumber pertumbuhan baru seperti sektor UKMK, pariwisata, pertanian, dan perikanan yang memang potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal,” jelas Setian.
Setian berharap, melalui PTBI 2025 menjadi wadah strategis untuk menyatukan langkah dan memperkuat sinergi kebijakan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berdaya tahan.
Sementara itu, Wakil Gubernur Papua Barat, Moch. Lakotani mengatakan,
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) 2025, menjadi ruang strategis menyandingkan optimisme dan realita membangun ekonomi Papua Barat ke depannya.
PTBI 2025 juga merupakan agenda strategis yang selalu menjadi rujukan penting bagi pemerintah daerah dalam memahami dinamika perekonomian, arah kebijakan nasional, serta strategi bersama untuk menghadapi tantangan di tahun mendatang.
“Pertemuan tahunan Bank Indonesia, bukan sekadar pertemuan rutin, tetapi merupakan ruang strategis untuk menyandingkan optimisme dengan realita, tantangan dengan peluang, serta ambisi pembangunan dengan kapasitas yang harus terus diperkuat,” kata Lakotani.
Ia mengungkapkan, PTBI 2025 dengan tema “tangguh dan mandiri: sinergi mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dan berdaya tahan” sangat relevan dengan agenda pembangunan Papua Barat.
Ditekankannya, sinergi, menjadi jembatan antara kekuatan lokal dan ekosistem nasional, tidak ada agenda transformasi ekonomi yang berhasil tanpa koordinasi erat antara pemerintah, bank indonesia, lembaga keuangan, bumd, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan tentu saja masyarakat.
Karena itu, PTBI 2025 tidak hanya memberikan arahan kebijakan, tetapi juga menyediakan kesempatan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk bergerak dalam kerangka strategis yang sama: pertumbuhan yang lebih tinggi, berkualitas, dan berdaya tahan.
“Melalui PTBI 2025 ini, saya mengajak membangun persepsi bersama, menyelaraskan strategi agar pertumbuhan 2026 dapat lebih berkualitas. Saya menyampaikan terima kasih kepada BI Papua Barat yang konsisten memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, dunia usaha, lembaga keuangan, akademisi, serta seluruh pemangku kepentingan pembangunan ekonomi,” tukasnya. [SDR-R1]




















