Manokwari, TP – Sersan Kepala (Serka) Nico Giay, SH. M.Ling., personil TNI-AD yang menjabat sebagai Babinsa Manokwari Barat pada Koramil 1801-01 Manokwari, berhasil menyandang gelar Magister Lingkungan (M.Ling) dengan IPK 3,54 pada Program Pascasarjana di Universitas Papua (Unipa) Manokwari, setelah diwisuda yang digelar gedung Auditorium Unipa Manokwari, Rabu (29/3).
Pria kelahiran Genyem, Jayapura, itu berhasil meraih gelar Magister Lingkungan setelah 4 tahun bergelud dengan buku pada bangku perkuliahan di Unipa Manokwari, disela-sela kesibukannya sebagai personil TNI-AD, babinsa Manokwari Barat di Kabupaten Manokwari.
Saat ditemui Tabura Pos di kediamannya, rumah dinas Koramil 1801-01 Manokwari, Rabu (29/3) malam, Nico Giay mengisahkan perjalanan hidupnya sebagai prajurit TNI-AD dengan aktivitas kesehariannya sebagai Babinsa, kemudian membagi waktu antara perkuliahaan dan keluarga bukanlah hal mudah.
“Tapi itulah keinginan hati saya, supaya bisa menjadi berkat bagi banyak orang, selain menjadi Babinsa, saya juga ingin menjadi dosen kalau sudah pensiun nanti,” ucap Nico Giay.

Pria paruh baya yang memiliki 3 anak dari hasil perkawinanya dengan Maya D. Giay/Pormes, itu bercerita, memulai karirnya sebagai prajurit Tamtama TNI-AD setelah lulus dari pusat pendidikan militer, Rindam XVII Cenderawasih tahun 1995, kemudian menerima penugasan pertamanya di Linud 733 Masariku di Maluku.
Berbekal banyak pengalaman dalam dunia militer di Maluku, Nico Giay, kembali melanjutkan pendidikan militernya dengan melanjutkan sekolah bintara dan kembali mengikuti pendidikan Bintara di Rindam XVII Cenderawasih, setelah lulus pendidikan Bintara tahun 2004, perjalanan tugas membawanya mengabdi sebagai Babinsa di Kodim 1703 Manokwari (kala itu) sekarang berubah nama menjadi Kodim 1801 Manokwari.
Sebagai Babinsa, Nico Giay sangat mengetahui dengan jelas tugas utamanya yakni berada di tengah-tengah masyarakat dalam mengatasi kesulitan dan menyelesaikan persoalan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Tak puas dengan ilmu bela Negara yang dia miliki, dirinya memutuskan untuk berkuliah di STIH Manokwari mengambil jurusan hukum pidana. Gigih berkuliah dia pun akhirnya dinyatakan lulus dan menyandang gelar Sarjana Hukum tahun 2016 angkatan 31.
Kurang lebih 26 tahun lamanya mengabdi kepada Bangsa dan Negara sebagai prajurit TNI-AD, Nico Giay mengaku, banyak hal positif yang dirasakan selama menjadi prajurit TNI-AD.
“Banyak hal positif dari saya rasakan sebagai seorang prajurit TNI-AD terutama bagi keluarga saya, bisa menepuh pendidikan dengan baik dan menjadi pribadi yang disiplin dalam karater dan perilaku, bahkan bisa membawa saya meraih pendidikan yang lebih tinggi,” kenang Nico Giay.

Nico Giay mengaku, niat hatinya berkuliah karena ingin membantu masyarakat dalam memberikan pemahaman hukum, sekaligus berbagi ilmu dengan orang lain dan mengajak masyarakat supaya menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan melanggar hukum.
Dia pun melanjutkan pendidikan Magister Lingkungan di Unipa Manokwari, karena baginya ilmu lingkungan adalah ilmu yang komplit karena merupakan tulang dari ilmu, yang menyangkut semua aspek dalam keilmuan.
Apalagi mengabdikan diri sebagai prajurit TNI-AD, kehidupan seorang prajurit adalah kehidupan di bawah perintah tetapi dengan berkuliah meraih jenjang pendidikan yang lebih tinggi dia yakin akan lebih menjadikan dirinya sebagai pribadi yang lebih disiplin dan lebih memahami tugas pokok dan fungsi sebagai orang tentara serta memiliki pengetahuan yang lebih luas dalam berbagai aspek kehidupan.
Lebih lanjut, Nico Giay menyatakan, memutuskan berkuliah karena ingin menata hari tuanya secara lebih baik, sehingga ketika pensiun tidak menjadi pribadi yang biasa-biasa saja tetapi setidaknya masih bisa terus aktif membagi ilmunya kepada orang lain sesuai keinginannya sebagai seorang dosen.

“Kalau pensiun, target saya jadi dosen di STIH, saya bisa mengajar ilmu hukum dan juga ilmu lingkungan. Ilmu ini saya harus tularkan kepada generasi muda bangsa,” harap Nico Giay.
Meski sudah hidup berkecukupan sebagai seorang tentara, Nico Giay tetap terrmotivasi melanjutkan pendidikan tinggi karena baginya ilmu adalah bekal kehidupan. Sebab, baginya dengan pendidikan dan ilmu yang dimiliki, seseorang bisa berpikir maju dan melakukan banyak hal untuk pengembangan diri.
“Motivasi harus muncul dari diri sendiri, jangan menunggu dorongan orang lain, jangan hanya puas diri menjadi tentara, harus kuliah supaya kalau pensiun bisa dipakai untuk melayani sesama,” pesannya.
Bagi adik-adik prajurit TNI-AD, dia pun berpesan, supaya jangan menjadi pribadi yang biasa-biasa saja tetapi teruslah berjuang untuk meraih ilmu setinggi langit, karena ilmu adalah bekal di masa tua.
Di akhir ceritanya, Nico Giay menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Danramil 1801-01 Manokwari, Mayor Inf. D. Mendrofa, yang sudah memberikan ruang dan izin serta restu baginya untuk bisa berkuliah hingga meraih gelar Magister Lingkungan.

Danramil 1801-01 Manokwari, Mayor Inf. D. Mendrofa mengaku, bangga dengan kegigihan prajuritnya, Serka Nico Giay, SH. M.Ling., yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan Magister dan memperoleh gelar Magister Lingkungan.
“Kita dari Satuan sangat support atas prestasi yang diberikan oleh Serka Nico Giay, karena sebagai Babinsa dia mampu melakukan pembinaan kepada masyarakat dan mempu menggapai cita-cita dan keingannya meraih gelar Magister Lingkungan, meski sibuk sebagai prajurit TNI-AD dan sebagai Kepala rumah tangga,” ucap Mendrofa.
Dirinya pun berharap, keberhasilan yang diraih Serka Nico Giay dengan menyandang gelar Magister Lingkungan bisa menjadi motivasi bagi prajurit TNI-AD yang lainnya, supaya juga bisa menempuh pendidikan yang lebih tinggi tetapi tidak melupakan tugas pokok sebagai prajurit TNI-AD. [BOM-R3]