
Ransiki, TP – La Nina, fenomena Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya berdampak hingga ke wilayah Indonesia yang mengakibatkan gelombang laut dengan kekuatan besar terjadi di perairan Manokwari – Manokwari Selatan.
Hal ini seperti yang terlihat oleh gelombang besar yang menghantam talud panahan ombak di Kampung Wedoni, Distrik Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), sejak, Selasa (7/12) dini hari yang mengakibatkan jembatan yang menghubungkan Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Mansel ambruk. Akibatnya, akses transportasi antar kedua Kabupaten Kabupaten terhambat hingga menimbulkan antrian kendaraan yang cukup panjang.
Sebagaimana Pantauan Tabura Pos di Pantai Wedoni, gelombang besar yang menerjang Pantai Wedoni menghambat arus transportasi antar Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Mansel. Sejumlah kendaraan baik angkutan umum maupun pribadi yang ingin melintas terhalang karena ombak besar dan meninggalkan material bebatuan di jalanan.
Warga Wedoni, Abang Jenggot mengakui, jika fenomena itu sering terjadi, terutama di bulan Desember hingga ke pergantian tahun.
Menurut dia, dari tahun ke tahun, ombak besar selalu menghantam Pantai Wedoni sehingga mengakibatkan talud Pantai Wedoni roboh dan menyulitkan warga yang akan melintasinya. Namun, ombak saat ini cukup besar hingga menyebabkan material batu menutupi jalan.
Ia mengungkapkan, ombak besar menghantam talud Wedoni sejak dua hari yang lalu, sehingga mengakibatkan talud penahan ombak dan jembatan di Kampung Wedoni ambruk dan menghambat arus transportasi di jalur tersebut.

Selain merusak infrastruktur jalan dan jembatan, ombak besar yang menghantam dan merusak talud panahan ombak dan jembatan di Kampung Wedoni, juga mengakibatkan sejumlah rumah yang ada di Kampung Wedoni tergenang dan air mencapai batas mata kaki orang dewasa.
Tidak hanya itu, ombak besar yang menghantam di Kampung Wedoni juga mengakibatkan arus transportasi terhambat karena harus menunggu saat kekuatan ombak menurun. Selain itu, material batu yang menutupi jalan juga menyebabkan pengendara harus lebih berhati-hati karena jalanan lebih sulit dilewati kendaraan terutama sepeda motor dan mini bus.
Om Jenggot mengakui, sejak fenomena ombak besar terjadi, belum ada pihak terkait yang turun ke lokasi guna melakukan perbaikan dan antisipasi kecelakaan terhadap kendaraan yang melintas.
“Kita, warga Wedoni yang bahu-membahu membantu kendaraan yang lewat supaya bisa melewati jalan ini. Kita bantu untuk buka jalur baru supaya mobil dan motor bisa jalan tanpa hambatan,” pungkas dia. Fenonema La Nina berdampak di perairan sejumlah daerah. Selain menyebabkan ombak yang begitu besar, juga turunnya hujan dengan intensitas yang tinggi disertai angina kencang.[BOM-R3]