Manokwari, TP – Maraknya aktifitas penambalan jalan rusak dan pembersihan rumput dipinggir jalan dengan menarik pungutan seikhlasanya perkendaraan membuat ketidaknyamanan bagi pengguna jalan umum di wilayah Manokwari.
Panglima Kesatria Parlemen Jalanan Papua Barat, Ronald Mambeyouw membernarkan, aktivitas pengutan dibeberapa titik jalan di Manokwari membuat tidak nyaman bagi pengendara yang melintas.
“Hal ini bisa kita lihat di grup-grup WhatsApp, masyarakat ungkapkan perasaan karena terganggu saat berkendaraan oleh aktifitas ini,” kata Mambeyouw.

Menurut Mambeyouw, seharusnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari merasa malu, karena tidak memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan. “Pemkab tidak peka terhadap persoalan sosial yang terjadi di wilayahnya,” ujar Mambeyouw kepada Tabura Pos melalui pesan WhatsApp, Rabu (5/4/2023).
Dirinya berharap, melalui aktifitas itu pemerintah dapat melibatkan pemuda dalam menjaga kebersihan, keamanan dan kenyamanan ibukota Provinsi Papua Barat.
“Aktifitas ini bisa mempermudah pemerintah untuk mendata mereka. Lalu, membina dan mendidik mereka sehingga mereka dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan kota Manokwari, bukan sebaliknya disoroti,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mambeyouw berujar, aktifitas itu terpaksa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau membiayai kebutuhan mereka.
“Bagi kami, pemuda ini bagian dari generasi bangsa terlebih mereka anak-anak Papua yang perlu mendapatkan perhatian, perlindungan dan pemberdayaan. Jangan lihat lalu bicara negatifnya, tapi marilah kita bersama-sama berfikir positif mencari solusi terbaik bagi mereka,” pungkas mantan presiden mahasiswa Unipa ini. [FSM-R3]