
Bintuni, TP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Bintuni, sedang melakukan pembangunan layanan jaringan telekomunikasi tower Base Transceiver Station (BTS), dibagian daerah terluar, terjauh, dan terdepan (3T).
Kepala Dinas Kominfo Persandian dan Statistika Kabupaten Teluk Bintuni, melalui Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika, Daud FX Pattiwael, mengatakan pembangunan tower 3T di tahun 2023 ini, difokuskan di wilayah Moskona dan sekitarnya, meliputi: wilayah Distrik Moskona Barat, Moskona Timur, Moskona Utara, dan Moskona Utara Jauh.
Pattiwael menerangkan, pembangunan tower BTS 3T setinggi 32 meter di wilayah Distrik Moskona Barat, Moskona Timur, Moskona Utara, dan Moskona Utara Jauh, sebenarnya sudah sejak lama.
Namun, karena musibah pandemi Covid-19 sejak tahun 2019-2022, dan tragedi berdarah pembantaian terhadap pekerja jalan Trans Papua Barat, jalan Teluk Bintuni-Maybrat, membuat pengerjannya tertunda dan baru bisa dilaksanakan pada 2023 tahun ini.
“Kami waktu itu memperhitungkan keamanan bagian lapangan menyebabkan mereka kami evakuasi kembali ke Bintuni dan selanjutnya kita kembalikan mereka ke Jakarta,” ungkapnya kepada media ini, di Bintuni, Senin (17/4).
Pattiwael mengungkapkan, terjadinya pembantaian atau pembunuhan terhadap tim yang bekerja untuk pembangunan jalan di Moskona Barat, sangat berpengaruh pada tim di lapangan yang waktu itu sedang membangun jaringan Tower BTS.
“Sehingga kami juga mengkuatirkan kejadian itu jangan sampai terjadi pada tim kami di lapangan. Makanya kami menyampaikan kepada tim di lapangan agar segera turun ke Bintuni.
Tetapi pada tahun 2023 ini kami akan segera melaksanakan pembangunan sisa tower BTS yang belum dibangun,” ungkapnya.
Dia menambahkan, pihaknya telah menyampaikan kepada masyarakat yang ada di wilayah Moskona, baik di Masyeta, Moskona Timur, Moskona Utara, dan Moskona Utara Jauh, akan menyelesaikan pembangunan Tower BTS yang sempat terhenti.
“Kami sampaikan kepada masyarakat yang ada di wilayah Moskona baik di Masyeta, Moskona Timur, Moskona Utara dan Moskona Utara Jauh bahwa kami akan jangkau dan selesaikan semua pembangunan Tower BTS yang tersisa tahun ini,” ungkap Pattiwael.
Daud Pattiwael berharap masyarakat dapat bersabar dan tidak perlu kuatir karena pihaknya akan tetap memberikan pelayanan sampai di tempat masyarakat, sehingga layanan itu bisa selesai secara nasional maupun daerah pada tahun 2023, khususnya pembangunan jaringan layanan Telekomunikasi Tower BTS untuk Bintuni.
“Khusus tim yang akan bergerak untuk pembangunan jaringan tower maka kami akan sampai pada pada titik-titik tempat pembangunan Tower BTS dan akan masuk menggunakan helicopter. Jadi perangkat-perangkat jaringan akan sampai di titik koordinat tujuan. Jadi masyarakat tidak perlu kuatir karena jaringan tower BTS nantinya akan langsung dibangun,” terangnya.
Dirinya meminta dukungan masyarakat agar memberikan tanah hibah dan jangan diganggu, serta menjaga lokasi tersebut dengan baik agar tim yang nantinya akan turun ke wilayan Moskona bisa bekerja dengan baik.
“Saat ini kita akan selesaikan administrasi terlebih dahulu setelah itu kita akan evaluasi situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan sekaligus kita akan mengecek langsung ke lapangan. Semoga setelah Idul Fitri ini dokumen-dokumen sebagai persayaratan sudah bisa selesai karena berhubungan dengan permasalahan hukum,” jelasnya.
Dia menambahkan, pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, telah melakukan komunikasi dengan pihaknya.
“Pembangunan jaringan Tower BTS sisa dimana kita akan saling berkoordinasi di lapangan jangan sampai ada pendobolon pembangunan jaringan Telekomunikasi Tower BTS jadi kalau ada perangkat kami yang lama di situ akan dipercepat,” terang Daud.
Daud Pattiwael juga menambahkan khusus untuk layanan jaringan Tower BTS untuk pendidikan, pemerintahan dan keamanan, juga akan dilihat kedepannya.
Daud Pattiwael mengungkapkan, pihaknya sudah mengajukan permintaan pada tahun 2022, dan sudah bangun khusus di sekolah dasar di Moskona Utara dan Moskona Utara Jauh.
“Sehingga kami sampaikan kepada masyarakat agar tetap bersabar karena situasi dan kondisi dimana kita harus mengikuti aturan membawa tim dari luar. Maka otomatis kita harus melihat situasi dan kondisi di daerah ini terlebih dahulu karena itu sangat berpengaruh pada mereka sehingga ikut mempengaruhi pembangunan jaringan Tower BTS,” ujarnya menambahkan.
Dalam waktu dekat, kata Daud, satelit yang akan diterbitkan dari USA milik Kementerian Kominfo, yaitu Satria Muda kalau nanti sudah naik diorbitnya maka otomatis perangkat-perangkat atau tower-tower khusunya yang ada di kabupaten Teluk Bintuni dan Indonesia keseluruhan bisa diangkat benwitsnya.
“Sehingga jaringan yang telah dibangun bisa memenuhi target yang diharapkan,” pungkas Pattiwael.
Dia menambahkan, pembangunan tower BTS di desa maupun di kota layanannya sama dengan menggunakan teknologi 4G yang didalamnya sudah include dengan teknologi 5G dan semuanya dilengkapi perangkat baru [ABI-R4]