Manokwari, TP – Lembaga Pengembangan Paduan Suara Gerejawi (LPPD) Papua Barat menggelar pertemuan dengan Ditjen Binmas Kristen Kementerian Agama, Lembaga Pengembangan Paduan Suara Nasional (LPPN), serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari di salah satu hotel di Manokwari, Selasa (18/4).
Pertemuan membahas kesiapan Manokwari sebagai tuan rumah pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional tahun 2025 dihadiri Sekretaris Ditjen Binmas Kristen, Urbanus Rahametan, Bupati Manokwari, Hermus Indou, Wakil Ketua I LPPD Papua Barat, Abia Ullu, dan pihak LPPN.
“ Berdasarkan keputusan rapat kerja nasional di Jogyakarta tahun lalu, diputuskan Papua Barat menjadi tuan tuan rumah Pesparawi Nasoinal tahun 2025 tempat pelaksanaannya di Manokwari,” ujar Abia Ullu membuka audiens tersebut.
Abia Ullu menuturkan, ribuan peserta dari 38 provinsi se Indonesia, nantinya akan hadir di Pesparawi tahun 2025 di Manokwari, sehingga persiapan, koordinasi dengan pemerintah serta stackholder perlu dilakukan jauh-jauh hari.

Sebab, sambung Abia Ullu, Manokwari sebagai tuan rumah wajib memberikan kepastian kesiapan kepada para peserta, mulai dari penginapan sampai transportasi. Untuk itu, Ia berharap Pemprov Papua Barat maupun Pemkab Manokwari dapat mendukung penuh dan menyukseskan pelaksanaan ajang nasional tersebut. “Pengalokasian anggaran sudah sekiranya sudah bisa dilakukan mulai tahun 2024, kita harus menjadi tuan rumah yang terbaik,” pungkas Abia Ullu.
Merespon hal itu, Bupati Manokwari, Hermus Indou sangat mengapresiasi penetapan Manokwari, Papua Barat sebagai tuan rumah Pesparawi Nasional tahun 2025. Menurut Bupati, penetapan Manokwari sebagai tempat pelaksanaan iven itu sangat logis, karena Manokwari menyandang dua status, yakni Kota Peradaban dan Kota Regili (Injil) di Tanah Papua.
“Penetapan Manokwari sebagai tuan rumah sangat logis, karena Manokwari menyandang status kota peradaban dan religi di tanah Papua. Dengan digelarnya Pesparawi Nasional tahun 2025 di Manokwari merupakan penegasan dan keterbukaan untuk menerima dan melakukan pembangunan,” ujar Bupati.
Dalam perspektif lain, Bupati menilai, ditunjuknya Manokwari sebagai tuan rumah Pesparawi tahun 2025 merupakan peluang, kesempatan dan berkat dari Tuhan untuk membuktikan bahwa Manokwari bisa menjadi tuan rumah yang baik, sekaligus menjadi strategi mendorong percepatan pembangunan Manokwari.
Bupati menambahkan, Pemkab Manokwari akan berkontribusi semaksimal mungkin disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah, terlebih pada 2024 nanti beban APBD Manokwari sangat berat karena ada pelaksanaan pemilu kepala negara, kepala daerah, dan anggota legislatif.
“Banyak hal yang harus segera kita siapkan, kolaborasi, Pemkab Manokwari memiliki komitmen yang kuat untuk menjadi tuan rumah yang baik. Pemkab Manokwari konsisten memberikan bantuan sesuai kemampuan keuangan daerah. Dalam Pesparawi nanti, kita harus bisa sukses baik prestasi maupun sukses pembangunan,” pungkas Bupati.
BACA JUGA : https://taburapos.co/2023/04/20/pemkab-bintuni-fokus-bangun-tower-bts-di-wilayah-moskona/
Sekretaris Ditjen Binmas Kristen Kementerian Agama RI, Urbanus Rahametan, yakin Manokwari dan Papua Barat sebagi tuan rumah pasti akan menyiapkan sesuatu yang baik dalam pelaksanaan Pesparawi Nasional tahun 2025 nanti.
Dirinya berharap, baik Pemprov Papua Barat, Pemkab Manokwari, maupun stackholder, serta LPPD kabupaten-kota se Papua Barat, sama-sama berkoordinasi untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, karena butuh banyak anggaran dan persiapan yang matang.
“Kementerian sangat mendukung, kita melihat pelaksanaan Pesparawi Nasional dari pertama sampa yang ke-13, LPPD Papua Barat yang baru berdiri sudah dua kali menjadi juara umum. Selain kita mempersiapkan sebagai tuan rumah, kita juga harus mempersiakan kontingen kita, agar bisa merebut juara umum lagi,” pungkas Mantan Kepala Kanwil Papua Barat ini. [SDR-R2]