Manokwari, TABURAPOS.CO – Panitia pelaksana kegiatan Rukyatul Hilal Provinsi Papua Barat, dijadwalkan melakukan pemantauan Kamis (20/4) hari ini.
Ketua panitia pelaksana kegiatan Rukyatul Hilal Provinsi Papua Barat, Abdul S. Ollong, SH, mengatakan, sejak dua minggu lalu, sudah melaporkan tempat pemantauan Rukyatul Hilal 1 Syawal 1444 Hijriah, di wilayah Papua Barat ke pusat untuk direkab.
Abdul menyebutkan, pemantauan Rukyatul Hilal 1 Syawal 1444 Hijriah tahun 2023 di Provinsi Papua Barat, akan dilakukan di dua daerah, yakni Kabupaten Manokwari dan Kota Sorong.
“Di Papua Barat, pemantauan Rukyatul Hilal dilakukan di Sorong dan di Manokwari. Di Manokwari akan dipusatkan di Pantai Masni, mulai pukul 18.16 WIT atau jam enam sore lewat 16 menit, dan sudah saya laporkan ke pusat dua minggu lalu,” jelas Abdul kepada Tabura Pos via telepon, semalam.
Abdul menyebutkan, pemantauan Rukyatul Hilal di Manokwari, melibatkan organisasi masyarakat (ormas) Islam, Kementerian Agama Kabupaten Manokwari dan Provinsi Papua Barat, serta tokoh-tokoh Islam dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) Manokwari, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Manokwari, Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah.
Selain itu, pihaknya juga melibatkan Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Papua Barat, dan hakim Pengadilan Agama (PA) Kelas IB Manokwari.
“Kita juga melibatkan hakim Pengadilan Agama, karena apabila Insha Allah saat pemantauan Hilal sudah kelihatan maka saksi-saksi harus disumpah oleh hakim yang punya kewenangan dan ada sidang isbath, kalau Hilalnya belum kelihatan maka tidak ada sidang isbath,” jelasnya lebih lanjut.
Abdul S. Ollong yang juga sebagai Analis Kebijakan Ahli Muda pada Seksi Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat ini menambahkan, apapun hasilnya saat pemantauan Hilal nanti, akan langsung dilaporkan ke pemerintah pusat.
“Berita acaranya dibuat dan saya laporkan ke pemerintah pusat, kenapa kita duluan karena bagian timur yang gelap duluan,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, di Indonesia terdapat 123 titik untuk pemantauan Rukyatul Hilal 1 Syawal 1444 Hijriah. Jumlah tersebut berkurang satu tempat dibandingkan saat pemantauan Rukyatul Hilal awal ramadan sebanyak 124 titik se Indonesia. [SDR-R3]