Ransiki, TABURAPOS.CO – Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atas kegiatan belanja rutin pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan (Pemkab Mansel), diketahui menumpuk di Bank Papua Ransiki, dengan nilai hingga miliaran rupiah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mansel, dr. Hengky Veki Tewu membeberkan, SP2D Pemkab Mansel menumpuk di Bank Papua, nilainya mencapai Rp 1,3 miliar.
Tewu mengungkapkan, penumpukan SP2D terjadi lantaran Pemkab Mansel belum menerima pencairan dana Otonomi Khusus (Otsus) yang di transfer dari pusat.
“Anggaran Otsus, sampai hari ini belum ada transferan ke rekening kas daerah, anggaran yang kita gunakan sekarang bersumber dari DAU yang belum ditentukan penggunaanya. Sedangkan SP2D di Bank nilainya mencapai Rp 1,3 miliar belum dibayarkan, masalahnya dikarenakan dana Otsus belum turun, sehingga semua berdampak pada penerima Otsus,” ucap Tewu usai memimpin apel gabungan OPD di Halaman Kantor Bupati Mansel, Jumat (28/4).
Ia mengungkapkan, kendala keterlambatan pencairan dana Otsus, dikarenakan laporan penggunaan anggaran Otsus tahun 2022, belum semua dilaporkan, sehingga menyebabkan keterlambatan pencairan dana otsus tahun ini.

Dia mengumpamakan, ibarat tim sepakbola, yang ingin bermain bola tetapi belum semua aturan dikuasai, sehingga selalu menimbulkan gerakan yang menyebabkan terjadinya offside.
Dengan demikian, Tewu menegaskan, supaya pimpinan OPD dan pejabat struktural di lingkungan Pemkab Mansel yang selalu membuat gerakan offside, supaya jangan lagi melakukan hal yang sama.
Sebab, jika itu masih terjadi, maka pemain inti harus menerima nasib diganti dengan pemain cadangan saat menit-menit terakhir pertandingan, artinya konsekeunsianya pejabat yang tidak patuh terhadap perintah Bupati selaku Kepala daerah harus bisa menerima jika diganti.
“Kalau tidak loyal, karena ini pertandingan sudah masuk menit-menit akhir maka akan ada pertukaran pemain, ada banyak pemain cadangan, kalau pemain inti sudah tidak mampu maka diganti dengan pemain cadangan di menit-menit terakhir. Ini pesan kepada kita supaya tetap loyal kepada pimpinan,” tukas Tewu. [BOM-R4]