Manokwari, TABURAPOS.CO – Pemerintah Provinsi (pemprov) Papua Barat terus berupaya meningkatkan pelayanan gizi bagi Ibu dan Bayi Lima Tahun (Balita) di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dalam rangka menekan angka stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem di wilayah Papua Barat.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Naisonal (BKKBN) Provinsi Papua Barat bekerja sama dengan BKKBN Manokwari melakukan kampanyekan percepatan penanganan kemiskinan ekstrem dan penurunan Stunting di kabupaten Manokwari. Aksi kali ini dilaksanakan di Kelurahan Padarni, Distrik Manokwari Barat.
Pantauan Tabura Pos, dalam aksi kampaye penanganan kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting tersebut, ada sejumlah agenda yang dilaksanakan diantaranya, pemberian makanan bergizi bagi anak-anak, pemberian Vitamin tambah darah bagi remaja perempuan, pembagian paket sembako bagi keluarga di kelurahan Padarni, peninjauan langsung Posyandu Melati dan penandatangan komitemen bersama pemerintah Manokwari dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting di wilayah kabupaten Manokwari.

Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw mengatakan, pemprov Papua Barat dan pemkab Manokwari hadir dalam kegiatan ini karena memiliki tanggung jawab yang sama. Ada semangat bersama untuk memperhatikan generasi muda Papua terutama Papua Barat kedepan.
“ Ada banyak hal yang harus kita tata bersama terutama bagi orang tua. Saya mau kasih tahu ke mama-mama, jangan bikin anak terus tapi harus punya tangggung untuk mendidik anak-anak kita . Bukan tidak boleh, tetapi harus mengatur jangka waktunya, jangan setiap tahun. Karena periode waktu itu penting untuk membimbing anak-anak, mulai dari anak tertua, sehingga bisa memahami perannya sebagai anak tertua. Hal ini harus dilakukan untuk kepentingan generasi emas Papua kedepan, untuk Indonesia di tahun 2045, tepat 100 tahun republik ini,” terang Waterpauw saat berkunjung ke Posyandu Melati di Kelurahan Padarni, Rabu (10/5).
Untuk itu, Waterpauw berharap kesehatan dan pendidikan generasi Papua saat ini harus disiapkan sejak dini sampai dewasa. “ Makanan yang bergizi pada umur lima tahun pertama akan menentukan masa pertumbuhan anak kedepan. Kalau kita kasih makan ciki-ciki, kerupuk tentu mereka senang, tapi akan mempengaruh pertumbuhan anak kedepan. Karena itu, pada tahun 2045 mendatang jangan lagi kita menjadi bagian dari warga negara yang terus tertinggal, tapi harus sejajar dengan saudara-saudara kita di Indonesia lainnya,” tandas Waterpauw. [FSM-R2]