Bintuni, TABURAPOS.CO – Panitia pemilihan anggota MRPB periode 2023-2028, menjadwalkan mengumumkan nama-nama calon anggota MRPB dari wilayah adat Teluk Bintuni hasil seleksi, pada 23 Mei pekan depan.
Ketua pemilihan anggota MRPB Teluk Bintuni, Rheinhard C. Maniagasi, S.STP menjelaskan, proses tahapan sudah dilakukan mulai dari sosialisasi terkait Peraturan Daerah Provinsi (Perdasi) Nomor 08 Tahun 2022 tentang Tata Cara Pemilihan Anggota MRPB sampai mengumumkan pembukaan pendaftaran.
Maniagasi menerangkan, sedianya hasil pendaftaran diumumkan 5 Mei 2023, tetapi karena masih ada berkas beberapa calon ada beberapa yang belum lengkap, maka pengumumannya diundur ke 17 Mei.
“Kami, panitia pemilihan dan panitia pengawas pemilihan setelah menerima dokumen calon-calon yang mendaftar, masih ada beberapa persyaratannya yang belum lengkap, maka kami menggelar rapat dan sepakat segera menerbitkan SK terkait perubahan jadwal pemilihan, dan untuk pengumuman pendaftaran kami undur lagi sampai tanggal 17 Mei 2023 dan akan dilanjutkan dengan verifikasi berkas,” jelas Maniagasi saat ditemui di kantornya Kantor Kesbangpol Teluk Bintuni, belum lama ini.
Lebih lanjut, dikatakannya, setelah verifikasi berkas dilanjutkan dengan tahapan penetapan calon anggota MRPB terpilih, pada 23 Mei 2023 sekaligus pengumuman nama-nama calon anggota terpilih,” jelas Maniagasi.
Maniagasi yang juga sebagai Kepala Badan Kesbangpol Teluk Bintuni ini mengungkapkan, sesuai jadwal pihaknya akan mengirimkan surat kepada Bupati Teluk Bintuni dan Forkopimda, untuk mengadakan rapat penyampaian tahapan pemilihan.
“Rencananya tanggal 25 Mei 2023 akan ditindak lanjut dengan mengantarkan penetapan anggota MRPB Periode 2023-2028 Kabupaten Teluk Bintuni dengan surat bupati kepada Menteri Dalam Negeri RI melalui Pj. Gubernur Papua Barat,” bebernya.
Panitia pemilihan, kata Maniagasi berharap dukungan khususnya LMA Kabupaten Teluk Bintuni asli 7 suku dan juga organisasi organisasi perempuan, organisasi pemuda yang berbasis kultur representasi dari perempuan dan pemuda-pemuda asli 7 suku untuk sama-sama mendukung proses atau tahapan pemilihan anggota MRPB ini di Kabupaten Teluk Bintuni.

Maniagasi mengungkapkan, pemilihan calon anggota MRPB menunjukkan sampai dimana kebersamaan serta kesamaan visi dan misi masyarakat adat asli 7 suku untuk bisa mendukung kegiatan pemilihan anggota MRPB.
Maniagasi mengatakan, orang-orang yang akan duduk atau yang akan terpilih sebagai anggota MRPB Papua Barat asal Kabupaten Teluk Bintuni betul-betul representasi dari masyarakat asli 7 suku yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni.
Dan mendapat legitimasi dari masyarakat adat asli 7 suku yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni, serta menjadi acuan bagi panitia sebelum membuka pendaftaran calon anggota MRPB.
“Kami mendapatkan masukan dari LMA 7 suku beserta organisasi-organisasi kultur yang bersama-sama dengan LMA 7 suku. Dimana mereka sudah mengadakan rapat mendahului yaitu ada musyawarah mufakat di situ terkait suku-suku mana yang diberikan kesempatan atau disepakati untuk bisa menduduki perwakilan dari unsur adat maupun perwakilan dari unsur perempuan.
Lebih khusus kami mendapatkan berita acara untuk perwakilan unsur adat diwakilkan dari suku Sougb dan Moskona dan unsur perempuan diwakilkan oleh suku Irarutu dan suku Sumuri,” terang Maniagasi.
Rheinhard Maniagasi juga menyebutkan bahwa sudah diketahui bersama esensi dari UU Otsus untuk mejaga representasi kultur lebih khusus kultur yang ada di kabupaten Teluk Bintuni.
Maniagasi menambahkan, representasi kultur dan tatanan adat yang ada di Tanah Papua, bicara terkait mufakat dan musyawarah. Sehingga dalam Perdasi Nomor 8 Tahun 2022, ada ruang-ruang dimana ada musyawarah dan mufakat bisa terjadi selain pemungutan melalui voting dan pemungutan suara.
“Tetapi kami melihat sendiri sudah terjadi mufakat melalui musyawarah ditengah-tengah masyarakat 7 suku yang ada di kabupaten Teluk Bintuni, dan itu merupakan hal yang luar biasa. Kami selain panitia pemilihan anggota MRPB juga menjabat sebagai Plt. Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Teluk Bintuni sangat menghormati dan mengapresiasi kebersamaan ini,” pungkasnya.
Dirinya berharap, LMA 7 suku beserta lembaga suku dan organisasi kultur baik perempuan dan pemuda ini menjadi tolak ukur menjadi panutan bagi suku-suku lain yang berada bersama-sama dengan masyarakat 7 suku di kabupaten Teluk Bintuni.
“Dimana kebersamaan antar masyarakat adat 7 suku dijaga dengan baik,” tandas Rheinhard Maniagasi. [ABI-R4]