
Ransiki, TP – Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan (Pemkab Mansel) mendesak Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk segera memindahkan ruas jalan trans Papua Barat di pesisir Pantai Wedoni, Distrik Oransbari, Kabupaten Mansel, yang kini sedang rusak akibat diterjang gelombang tinggi beberapa hari lalu.
Desakan ini disampaikan Bupati Mansel, Markus Waran, setelah meninjau langsung ruas jalan trans Papua Barat di pesisir Pantai Wedoni, Distrik Oransbari, Kabupaten Mansel, Jumat (10/12).
Dikatakan orang nomor satu di jajaran Pemkab Mansel ini, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XVII Papua Barat dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Barat di Manokwari, harus segera mengambil langkah untuk memindahkan jalur trans Papua Barat di pesisir Pantai Wedoni ke lokasi yang lebih aman.
Menurut Waran, Pemkab Mansel bersama masyarakat setempat bersedia menyiapkan lahan untuk dijadikan jalan trans Papua Barat menggantikan jalur di pesisir Pantai Wedoni. Sambung dia, jalur baru yang bisa digunakan bisa dibuka mulai dari ujung Kampung Masabui melalui Kompleks Perkebunan belakang Kampung Masabui I dan Wedoni melewati kaki gunung hingga keluar di areal Kali Mati setelah Kampung Wedoni.
“Kalau bisa jalur di pesisir Pantai Wedoni ini kita alihkan ke jalur baru. Saya selaku Bupati Manokwari Selatan sekaligus Ketua Dewan Adat Daerah Wilayah Adat Manokwari Selatan meminta agar pengerjaan proyek talud di pesisir Pantai Wedoni dihentikan,” ucap Waran.
Pada kesempatan itu, dia pun menyarankan, agar alokasi APBN yang diturunkan Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR untuk pengerjaan proyek Talud di Pantai Wedoni, dapat dialihkan untuk pembangunan trase jalan baru.
Ia mengungkapkan, Pemkab Mansel telah menyiapkan lahan sepanjang kurang lebih 2 kilometer untuk mendukung Kementerian PUPR melalui instansi teknis di Manokwari dalam membangun jalur trans Papua Barat yang baru menggantikan jalur di pesisir Pantai Wedoni.
Waran menilai, untuk pembukaan ruas jalan baru prosesnya tidak memakan waktu yang lama dan anggaran yang besar.
“Tinggal digusur kemudian penghamparan LPA dan LPB, sudah bisa digunakan untuk sementara sambil menunggu pengaspalan. Yang pasti masyarakat sudah bisa lewat jalur baru, lebih aman dibandingkan harus bertaruh nyawa di jalur lama,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Wandoki, Sergius Waran membenarkan, pihaknya bersama masyarakat telah menyiapkan lahan untuk pengalihan jalan dari pesisir Pantai Wedoni.
Menurut dia, pada prinsipnya masyarakat siap mendukung kebijakan Pemerintah Daerah terkait rencana pembangunan jalan baru atau pengalihan jalur trans Papua Barat dari pesisir Pantai Wedoni.
Sedikit, Sergius Waran mengisahkan, kondisi seperti saat ini, gelombang tinggi di pesisir Pantai Wedoni sering terjadi di setiap penghujung tahun. Yang mana mobilitas masyarakat dari dan ke Kota Manokwari ke Manokwari Selatan dan Teluk Bintuni juga tinggi, sehingga waktu perjalanan yang biasanya ditempuh normal bisa bertambah lama karena hambatan yang terjadi di jalur pesisir Pantai Wedoni.
Dirinya sangat menyayangkan jika anggaran yang begitu besar dikeluarkan Pemerintah Pusat setiap tahunnya hanya untuk memperbaiki jalur di pesisir Pantai Wedoni. Sebaliknya, anggaran tersebut lebih baik digunakan untuk membuka jalur yang baru sehingga tidak merugikan Negara hanya untuk anggaran pemeliharaan Talud Pantai Wedoni setiap tahunnya.
“Kita sangat setuju, kalau memang Pemerintah mau buka jalur baru, masyarakat pasti mendukung dan siap memberikan lahan,” tukas dia.[BOM-R3]