Manokwari, TABURAPOS.CO – Ratusan petugas pengawasan kesehatan hewan (keswan) kurban mengikuti pembekalan yang dilaksanakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Manokwari, Senin (26/6).
Pembekalan berlangsung di Kantor Dinas PKP Manokwari, di bawah arahan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nixon Karubaba, dengan menghadirkan para relawan petugas pengawasan kesehatan hewan kurban dari Fakultas Peteranakan Unipa dan Polbangtan Manokwari.
Kepada para relawan, Nixon Karubaba mengingatkan agar petugas pengawasan kesehatan hewan kurban dapat melakukan pencermatan terhadap sapi kurban dengan baik.
Pemeriksaan Post Mortem dan Ante Mortem terhadap sapi harus cermat dilakukan baik sebelum pemotongan maupun sesudah pemotongan.
“Ada dua pemeriksan terhadap sapi kurban yaitu post mortem secara bagian dalam atau daging setelah di potong dan ante mortem bagian luar sapi sebelum di potong,” ujar Nixon Karubaba.
Dirinya juga mengingatkan jika sapi sebagai hewan kurban yang bisa dipotong adalah sapi jantan, untuk sapi betina produktif tidak diperbolehkan.

“Hal yang juga perlu dijaga yaitu etika saat melakukan pemeriksaan terhadap sapi dan penyampaian rekomendasinya. Jangan sampai membuat petugas masjid tersinggung,” pintanya.
Nixon Karubaba berharap, relawan petugas pengawasan kesehatan hewan kurban dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga rekomendasi yang diberikan tepat karena daging kurban akan dibagikan kepada masyarakat.
“Data tahun lalu 90 sapi ada cacing hati, dan penyakit lambung ada 43 sapi, sehingga pemeriksaan harus dilakukan dengan baik dan sampaikan dengan sopan,” tandas Nixon.
Pantauan Tabura Pos, setelah menerima materi, pembekalan dilanjutkan dengan praktek pemeriksaan Ante Mortem atau pemeriksaan daging sapi setelah pemotongan oleh Dokter Kesehatan Hewan, E. V. Damayanti.
Para relawan dibekali tentang cara memeriksa penyakit yang terdapat di dalam daging sapi dengan langsung mempraktekannya dari organ sapi yang sudah disiapkan, seperti jantung, hati, rongga mulut. [SDR-R3]