
Ransiki, TP – Wakil Bupati Manokwari Selatan, Wempi Welly Rengkung menilai, kerusakan jalan dan jembatan trans Papua Barat akibat abrasi yang terjadi di Pesisir Pantai Wedoni adalah bencana alam yang tidak dapat dihindari.
Menurut dia, pada musim pancaroba di penghujung tahun seperti saat ini, ada banyak daerah yang dilanda bencana alam, bukan saja Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel).
“Siapa yang bisa menantang alam, Pemerintah selalu berusaha melakukan yang terbaik kepada masyarakat dengan menyediakan jalan yang bagus tetapi ketika bencana alam menghampiri, kita tidak bisa menghindarinya,” kata Rengkung kepada para wartawan di ruang kerjanya, belum lama ini.
Meski begitu, Rengkung turut prihatin dengan kondisi jalan dan jembatan di Pesisir Pantai Wedoni yang ambruk karena terjadi abrasi. Hanya saja, Pemkab Mansel belum bisa berbuat banyak dengan mengambil langkah lebih jauh karena status jalan dan jembatan di Kampung Wedoni menjadi kewenangan BPJN Wilayah XVII Papua Barat dan Balai Wilayah Sungai Papua Barat di Manokwari.
Menurut orang nomor dua di Lingkungan Pemkab Mansel ini, BPJN dan Balai Wilayah Sungai harus benar-benar serius mengkaji kembali posisi jalan trans Papua Barat apakah masih layak ditempatkan di Pesisir Pantai Wedoni ataukah perlu dipindahkan ke lokasi yang lain, karena ditakutkan proyek perbaikan dan pemeliharaan jalan trans Papua Barat di Pesisir Pantai Wedoni akan menjadi proyek seumur hidup.
Rengkung mengungkapkan, Bupati Mansel, Markus Waran, telah bergerak dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar Distrik Oransbari agar bisa membuka trase baru untuk pengalihan dari trase yang lama.
Dirinya berharap, upaya Bupati Mansel, Markus Waran, untuk memberikan pelayanan infrastruktur yang terbaik kepada masyarakat lintas Papua Barat, dapat didukung oleh BPJN Wilayah XVII Papua Barat, guna menghindari timbulnya kerugian yang lebih besar. [BOM-R3]