Manokwari, TABURAPOS.CO – Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sukses mempertahankan predikat Wajar Tanpa Modifikasi (WTM) selama sembilan kali berturut-turut.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, mengatakan, itu berdasarkan standar audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.
Menurutnya, capaian itu menandakan kondisi keuangan BPJS Kesehatan, kinerja keuangan, dan arus kas sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mendasari keberhasilan dalam pembayaran terhadap klaim sebesar 113,47 triliun untuk pelayanan kesehatan seluruh peserta JKN.
Ghufron menyebutkan, BPJS Kesehatan mampu membayar klaim lebih cepat dari ketentuan pada FKTP rata-rata adalah 12,3 hari kerja, sedangkan pada FKRTL selama 14,07 hari kalender.
Dikatakannya, hingga 31 Desember 2022, terdapat 502,9 juta kunjungan pelayanan kesehatan, termasuk kunjungan sakit dan kunjungan sehat atau setara dengan 1,4 juta kunjungan per hari.
Selain itu, pemanfaatan skrining kesehatan selama tahun 2022 mencapai 15,5 juta pemanfaatan skrining. “Tentu hal ini juga didukung dari komitmen yang diberikan oleh mitra kerja BPJS Kesehatan dalam pemenuhan akses pelayanan kesehatan yang optimal,” ungkapnya dalam kegiatan Public Expose Laporan PengelolaanProgram-Laporan Keuangan (LPP-LK) BPJS Kesehatan tahun 2022, Selasa (18/07).

Ghufron menyebut, tahun 2022 jumlah JKN meningkat menjadi 248.771.083 jiwa, bertumbuh pesat dibandingkan 2021 sebanyak 235.719.262 jiwa.
“Jumlah cakupan kepesertaan ini berhasil dicapai dalam kurun waktu sekitar 10 tahun untuk mencapai capaian Universal Health Coverage, apalagi dengan jumlah pegawai sekitar 9 ribuan, BPJS Kesehatan mampu melayani ratusan juta peserta JKN,” imbuhnya.
Ghufron mengutarakan, terjadi pertumbuhan mitra fasilitas kesehatan, dimana pada tahun 2022, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 23.730 FKTP dan 2.963 FKRTL.
BPJS Kesehatan juga telah menerapkan layanan antrean online di FKTP sebanyak 21.335 dan di FKRTL sebanyak 2.779. Di samping itu, 2.631 display tindakan operasi dipasang di FKRTL, dan 2.558 display tempat tidur untuk memberikan informasi yang lebih baik kepada peserta.
BPJS Kesehatan juga telah menghadirkan inovasi Uang Muka Pelayanan Kesehatan untuk menjaga keberlangsungan cash flow keuangan rumah sakit.
Pada 2022, BPJS Kesehatan telah memberikan dukungan kepada 333 fasilitas kesehatan dengan total biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 5,4 triliun sebagai upaya menghadirkan pelayanan yang prima bagi pesertaJKN.
Hingga 31 Desember 2022, BPJS Kesehatan mencatat total penerimaan iuran sebesar Rp 144,04 triliun, dan menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan total penerimaan iuran di 2021 yang mencapai Rp 143,32 triliun. Peningkatan tersebut didukung peningkatan jumlah kanal pembayaran yang telah mencapai 955.429 titik, yang terdiri dari kanal perbankan, non perbankan, hingga Kader JKN.
Ghufron menjelaskan, kondisi keuangan per 31 Desember 2022 telah memenuhi ketentuan dengan mencukupi 5,98 bulan estimasi pembayaran klaim ke depan yang dihitung berdasarkan rata-rata klaim bulanan selama 12 bulan terakhir sejak tanggal pelaporan.
Ia menambahkan, BPJS Kesehatan berkomitmen meningkatkan mutu layanan melalui inovasi berbasis digital untuk memudahkan peserta mengakses informasi dan layanan kesehatan, dimulai dari PANDAWA, CHIKA, VIKA, Aplikasi Mobile JKN hingga BPJS Kesehatan Care Center 165.
Untuk meningkatkan kualitas layanan, BPJS Kesehatan saat ini tengah menggaungkan upaya transformasi mutu layanan. Dan, tahun ini berfokus kepada inovasi yang menjadi inti dari Program JKN, seperti penerapan Janji Layanan JKN yang kini telah di implementasikan di 23.255 FKTP dan 2.923 FKRTL.
Terbaru, BPJS Kesehatan telah merilis fiturI-Care JKN untuk memberikan kemudahan bagi dokter atau fasilitas kesehatan mengetahui riwayat pelayanan kesehatan peserta.
“Kami berharap capaian yang telah diraih dalam pengelolaan Program JKN ini dapat terus memberikan manfaat yang nyata bagi peserta. BPJS Kesehatan akan terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas layanan dan berinovasi demi kepentingan kesehatan masyarakat Indonesia,”pungkas Ghufron. [*SDR-R3]