Ransiki, TP – Penanganan stunting di Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) membuahkan hasil, dengan adanya beberapa anak yang diklaim sembuh dari stunting.
Hal itu diketahui setelah Satuan tugas (satgas) Percepatan Penanganan Stunting dan Miskin Ekstrem Provinsi Papua Barat, bekerjasama dengan Puskesmas Ransiki melakukan penimbangan dan pengukuran anak stunting, berlangsung di Posyandu Bhayangkara Polres Manokwari Selatan (Mansel), Sabtu (22/7).
Ketua Satgas Percepatan Penanganan Stunting dan Miskin Ekstrim Provinsi Papua Barat, Juliana Maitimu mengatakan, dari respon percepatan penanganan stunting dan miskin ekstrem dari 7 Kabupaten se-Provinsi Papua Barat, yang paling menonjol ada di Kabupaten Mansel.
Sebab, selama dua minggu berturut-turut pemberian asupan gizi kepada anak stunting, terbukti terdapat anak stunting yang kondisi kesehatannya mulai membaik. Bahkan, tercatat 2 anak stunting asuhan Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw dinyatakan mengalami perkembangan gizi yang membaik.
“Dari anak stunting yang kita periksa, rata-rata semua mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Itu karena pelayanan yang maksimal yang diberikan petugas kesehatan di Kabupaten Mansel,” kata Maitimu di sela-sela kegiatan intervensi stunting di Posyandu Bhayangkara Polres Mansel, Sabtu (22/7).
Menurut dia, daerah yang masih terkendala dalam upaya percepatan penanganan stunting dan miskin ekstrem yakni Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf). Sedangkan, di Kabupaten Teluk Bintuni, pihaknya belum menerima informasi dari petugas kesehatan terkait penanganan stunting.
Dikatakannya, dalam upaya percepatan penanganan stunting dan miskin ekstrem, pemerintah kabupaten harus berkolaborasi dengan pemerintah provinsi, karena sesungguhnya anak stunting berada di kabupaten, maka pemerintah kabupaten pun harus serius melakukan intervensi terhadap anak stunting.
Dari segi perhatian pemerintah, Maitimu menilai sudah sangat maksimal, karena Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, sudah mengangkat anak asuh di masing-masing kabupaten dan memberikan perhatian serius.
“Supaya program percepatan penanganan stunting ini maksimal, diharapkan orang tua jangan hanya mengharapkan perhatian pemerintah, tetapi juga memberikan perhatian secara mandiri terhadap anak stunting,” pungkasnya.
Sementara itu, Satgas Percepatan Penanganan Stunting dan Miskin Ekstrem Provinsi Papua Barat, Korodinator Wilayah (Korwil) Kabupaten Mansel, Bahcri Yasim, mengungkapkan ada perubahan dalam intervensi stunting di Kabupaten Mansel, sejalan dengan terdapat 2 anak yang sudah dinyatakan sembuh dari stunting.
“Kita lihat dari tinggi badan, berat badan dan lingkaran kepala, sudah kembali normal. Jadi sudah bisa dikatagorikan sembuh,” ucap dia.
Yasim menjelaskan, selain terdapat 2 anak yang sembuh dari stunting, juga terdapat beberapa anak dengan gizi buruk yang mengalami perkemabangan peningkatan kesehatan menjadi membaik.
Yasim menambahkan, dari jumlah kasus stunting di Kabupaten Mansel sebanyak 147, terdapat 20 anak mengalami kesembuhan, sebagaimana laporan dari petugas kesehatan di Kabupaten Mansel.
“Dikarenakan gizi yang membaik dan umur yang sesuai berdasarkan data EPPGM Posyandu,” tandasnya. [BOM-R4]