Manokwari, TABURAPOS.CO – Sebanyak 476 orang yang terdiri dari pegawai dan warga binaan Lapas Kelas II B Manokwari menjalani pemeriksaan kesehatan di, Senin (24/7).
Kepala Seksi P2PM, Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Rahimi menjelaskan, pemeriksaan ini merupakan program rutin dari Bidang P2PM dalam rangka menjaga kesehatan, terlebih khusus pada pegawai dan warga binaan di Lapas Manokwari.
Dikatakannya, pemeriksaan kesehatan kali ini melibatkan sejumlah petugas kesehatan dari Puskesmas Sanggeng. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan HIV-Aids, Malaria, kusta, dan penyakit tidak menular lain, seperti hipertensi, gula darah, dan sebagainya.
Menurut dia, pemeriksaan ini penting sebagai proteksi dini agar pegawai dan warga binaan bisa mengetahui kondisi kesehatannya, sekaligus upaya penanganan dini apabila ditemukan kasus, terutama HIV-Aids.
Ditegaskannya, pemeriksaan ini bukan akhir dari segalanya, karena lebih cepat seseorang mengetahui kondisinya, lebih cepat dia mendapatkan penanganan.

Selain itu, lanjutnya, dengan mengetahui statusnya, maka diharapkan seseorang itu tidak menularkan kepada orang lain.
“Kita berikan obat, tidak ada penangaan khusus. Dia punya hak sama dengan orang lain pada umumnya, dia bisa bekerja dan sebagainya,” kata Rahimi kepada Tabura Pos di Lapas Kelas II B Manokwari, Senin (24/7).
Dia berharap masyarakat bisa memeriksakan secara mandiri perihal kesehatan di tempat layanan kesehatan terdekat, sekaligus mengimbau warga tidak melakukan diskriminasi terhadap seseorang yang mengidap penyakit, khususnya HIV-Aids.
“Kami imbau stop diskriminasi, karena mereka yang mengidap penyakit HIV-Aids juga punya hak untuk hidup,” katanya.
Sementara Plh. Kalapas Kelas II B Manokwari, Seth Talantan menyambut baik pemeriksaan kesehatan ini. Dikatakannya, untuk pemeriksaan kesehatan ini melibatkan 476 orang, 73 pegawai Lapas dan 403 warga binaan.

Dijelaskan Talantan, jika melihat kondisi dalam Lapas, tidak menutup kemungkinan ada seseorang yang mengidap penyakit menular.
Untuk itu, dengan pemeriksaan kesehatan ini bisa menjadi upaya cepat melakukan pencegahan supaya tidak terjadi penularan.
“Kami menyambut baik kegiatan ini, karena di dalam sini kan komunitas dan setiap hari mereka berintegrasi. Jadi, lebih cepat kita tahu, lebih cepat juga kita lakukan pencegahan,” kata Talantan kepada Tabura Pos di Lapas Manokwari, Senin (24/7).
Ia menerangkan, sesuai data, ada 2 warga binaan yang mengidap penyakit HIV-Aids dan 3 orang menderita sakit TB. Saat ini, jelas Plh. Kalapas, wargaa binaan itu sudah mendapatkan penanganan atau proses pengobatan yang bervariasi, ada yang 6 bulan dan ada yang 4 bulan.
“Kita bekerja sama dengan RSUD Manokwari, jadi seketika ada yang sakit, kita rujuk untuk berobat, bisa rawat inap dan bisa rawat jalan. Kita juga ada kerja sama dengan Puskesmas Sanggeng. Untuk hasilnya belum bisa diketahui, mungkin besok karena pemeriksaannya sampai besok,” pungkas Plh. Kalapas. [AND-R1]