
Manokwari, TP – Sejumlah warga yang mengaku sebagai Pemilik hak ulayat Pasar Wosi melakukan aksi pemalangan pada jalan masuk Pasar Wosii tepatnya di jembatan pasar daging Wosi maupun jalan masuk pasar dari arah Jln. Pasir, Rabu (22/12/2021).
Aksi pemalangan tersebut dilakukan pemilik hak ulayat lantaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari belum menyelesaikan tuntutan ganti rugi lahan dari pemilik hak ulayat.
Koordinator aksi, Dominggus Insen mengaku, pihaknya sudah bertemu dengan Bupati Manokwari. Dari pertemuan itu, Pemkab Manokwari bersedia menyelesaikan ganti rugi lahan Pasar Wosi.

“Tuntutan yang kami pemilik hak ulayat minta adalah pembangunan rumah layak huni sebanyak 50 unit, pasar kuburan dan lampu jalan. Tuntutan kami ini semuanya sudah direspon dan bapak bupati sudah panggil kami untuk membayar hak ulayat senilai Rp. 31, 400 miliar lebih,” kata Insen kepada media ini disela – sela aksi pemalangan jalan masuk Pasar Wosi, Manokwari, Rabu (22/12/2021).
Tetapi, lanjut dia, tuntutan ganti rugi lahan yang pihak pemilik hak ulayat minta senilai Rp. 120 miliar. Tetapi, yang disanggupi l saat ini dibayar oleh Pemkab. Manokwari hanya senilai Rp. 31,4 miliar.
“Kami dari keluarga sudah menerima nilai Rp. 31,4 miliar lebih ini dan bapak bupati janji sama kami hari ini bapak bupati akan ketemu kami di rumah secara kekeluargaan. Kami tunggu tetapi bapak bupati belum datang terus besok libur, akhirnya kami ambil tindakan untuk memalang jalan. Kami minta supaya bupati turun tangan untuk melihat langsung di lapangan,” tegas Insen.
Insen menambahkan, ada 5 keluarga pemilik hak ulayat di pasar Wosi diantaranya, Marga Insen, Marga Mandacan, Indouw dan tuntutan ganti rugi hak ulayat dari Keluarga Besar Insen dan Keluarga Indouw. “Kami minta bupati harus turun baru kita buka palang,” ancam Insen.
Pantauan media ini, dari aksi pemalangan tersebut akhirnya membuat warga Manokwari yang ingin ke Pasar Wosi harus balik kanan. Dari aksi itu juga mengganggu pengguna jalan lainnya sehingga membuat arus lalu lintas di sepanjang Jln. Transito Wosi menjadi padat dan macet. [FSM-R3]