Manokwari, TABURAPOS.CO – Seorang guru SMP Negeri 14 Nuni, Distrik Manokwari Utara, Yubelina Moktis mempertanyakan insentif sertifikasi tahun 2023 yang belum dibayarkan.
Menurutnya, pembayaran insentif sertifikasi guru tahun-tahun sebelumnya berjalan baik, namun mulai tersendat di tahun 2023, padahal dana senilai Rp 15 miliar dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan untuk sertifikasi guru di Manokwari kabarnya sudah ada di kas daerah.
“Tahun-tahun sebelumnya sertifikasi guru per triwulan dibayarkan, tidak lewat sampai bulan tujuh begini, dulu masuk langsung ke rekening kita,” ujar Yubelina saat bertandang ke Redaksi Tabura Pos, Jumat (4/8).
Dia mengungkapkan sudah beberakali ke Dinas Pendidikan Kabupaten Manokwari, namun hanya diberikan janji saja. “Saya sudah pergi cek-cek bilangnya satu minggu dibayarkan, tetapi sampai sekarang tidak ada,” akunya.
Dirinya juga mempertanyakan pembayaran insentif sertifikasi guru tahun 2023 yang berdasarkan informasi dari dinas hanya dibayarkan untuk triwulan 1, sedangkan triwulan 2 dilakukan September.
“Tidak bisa begitu, aturan dari kementerian (pendidikan red) sertifikasi setiap enam bulan kita terima, triwulan 1 dan triwulan 2. Dulu sertifikasi langsung dibayarkan kementerian, tetapi tahun ini kenapa lewat kas daerah,” timpalnya.
Dia mengaku, butuh biaya tambahan untuk transportasi karena berdomisili di daerah kota Manokwari dan harus ke Manokwari Utara setiap hari kerja.
“Kita juga butuh biaya tambahan karena saya tinggal di kota dan setiap hari kerja naik ojek ke Manokwari Utara. Dinas juga jangan memberikan informasi yang janji-janji, karena informasi kementerian ada tambah Rp 6 miliar untuk 100 guru pengangkatan tahun 2022, kalau tidak ada uangnya bagaimana, kasihan mereka,”jelasnya.
Yubelina yang juga mengaku sebagai Ketua Ranting 1 PGRI Manokwari Utara ini menambahkan, telah menjadi guru PNS sejak 2006 dan mendapatkan sertifikasi tahun 2017.
“Dapat sertifikasi saya ikut ujian kompetensi lulus lalu ikut diklat lagi,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Manokwari, Marthinus Dowansiba yang dikonfirmasi Tabura Pos via pesan WhatsApp dan telepon perihal tersebut, sampai dengan berita ini diturunkan belum meresponnya. [SDR-R3]


















