Manokwari, TABURAPOS.CO – Pangdam XVIII Kasuari, Mayjen TNI Gabriel Lema menyampaikan beberapa hal dalam pertemuan bersama masyarakat tujuh suku di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, Senin (7/8) lalu.
Kapendam XVIII Kasuari, Letkol Inf. Syawaluddin Abu Hasan menerangkan, dalam pertemuan itu, Pangdam bisa mendengar langsung beragam persoalan yang dihadapi masyarakat dan menjadi tanggung jawab bersama.
Lanjutnya, dalam pertemuan tersebut, Pangdam juga menjelaskan tentang rekrutmen calon anggota TNI, baik tamtama, bintara, maupun perwira sebagai jalur masuk sebagai prajurit TNI.
Kodam Kasuari dan Polda Papua Barat, tambah dia, mempunyai kondisi yang lebih dibandingkan yang lain secara reguler dengan adanya penambahan yang dinamakan Otonomi Khusus (Otsus).
Dengan begitu, jelas Kapendam, ini menunjukkan bahwa kesempatan atau peluang, bahkan bagian dalam kondisi ini untuk memastikan kehidupan ke depan, dari sisi militer dibuka seluas-luasnya.
Terlepas dari strata tamtama, bintara atau perwira, Kapendam mengutarakan, Pangdam menekankan bahwa hal terpenting, masyarakat dengan kondisi yang ada itu menjadi bagian yang siap mengawal kedaulatan negara.
Kapendam mengungkapkan, Pangdam juga menjelaskan bahwa khusus di Provinsi Papua Barat sudah ada SMA Taruna Kasuari Nusantara yang diproyeksi ke depan, lulusannya bisa berkesempatan mendaftar masuk Akademi Militer (Akmil), Akademi Kepolisian (Akpol) atau pendidikan tinggi lain dari berbagai institusi.

Terkait program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), jelas Kapendam, Pangdam berharap pemerintah daerah (pemda) tidak menunggu, bisa di mana dan kapan saja jika itu terkait kebutuhan masyarakat dengan anggaran yang disiapkan pemda setempat.
“Koordinasikan dengan kodim dan brigif yang diwujudkan dalam wujud karya bhakti, karena ini merupakan salah satu persembahan untuk masyarakat,” jelas Kapendam dalam pesan WhatsApp yang diterima Tabura Pos, kemarin.
Diutarakan Abu Hasan, Pangdam juga sudah menekankan bahwa keberadaan TNI-Polri untuk mengawal, melindungi, dan mempercepat pengembangan hidup masyarakat, bukan dengan letusan senjata.
“Hanya dengan letusan pembangunan itu sendiri yang menjamin kehidupan masyarakat lebih baik, aman, dan nyaman,” sebut Abu Hasan.
Sementara itu, Ketua LMA Tujuh Suku di Kabupaten Teluk Bintuni, Marthen Wersin mengapresiasi Pangdam Kasuari yang langsung mengunjungi Kabupaten Teluk Bintuni dan bertatap muka bersama LMA Tujuh Suku.
Diklaim Wersin, situasi dan kondisi di Kabupaten Teluk Bintuni aman-aman saja, sehingga pemerintah bisa mencanangkan daerahnya menjadi kawasan industri.
Dirinya juga berharap adanya kerja sama dengan pemerintah agar apa yang menjadi hak tujuh suku di Teluk Bintuni dikoordinasikan baik, jangan sampai mengecewakan masyarakat.
Pada kesempatan itu, ia juga meminta perhatian dalam perekrutan prajurit TNI mempertimbangkan anak-anak dari tujuh suku di Teluk Bintuni.
Ketua KNPI Kabupaten Teluk Bintuni, Kenik Keniwara menambahkan, pihaknya mengucapkan terima kasih atas kunjungan Pangdam, sehingga masyarakat bisa menyampaikan isi hatinya untuk tetap menjaga Teluk Bintuni yang aman dan damai. [AND-R1]