
Ransiki, TP – Setah sekian bulan tim melakukan pendataan di lapangan, Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P2KB) Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) akhirnya merilis data penyandang disabilitas dan lansia yang tersebar di 57 kampung, wilayah 6 Distrik, Kabupaten Mansel.
Kepala Dinsos P2KB Kabupaten Mansel, Agus Saiba mengatakan, pihaknya sudah merampungkan data penyandang disabilitas dan lansia yang tersebar di Kabupaten Mansel.
Data itu, selanjutnya akan diserahkan ke Sekda Kabupaten Mansel untuk mendapatkan perhatian dan pengalokasian anggaran serta program yang akan pihaknya usulkan dalam APBD Tahun Anggaran 2024, sebagai bentuk perhatian dan kepedulian Pemerintah Daerah terhadap para penyandang disabilitas dan lansia di Kabupaten Mansel.
“Data penyandang disabilitas dan lansia, sudah kami siapkan untuk diusulkan ke Sekda, supaya mendapatkan bantuan sosial di tahun 2024, dengan sumber dana APBD,” kata Saiba kepada Tabura Pos dan media online PTC, di Kantor Bupati Mansel, Selasa (8/8).
Ia mengungkapkan, program Pemerintah yang diusulkan melalui Dinsos P2KB bagi penyandang disabilitas dan lansia adalah bantuan sosial berupa sembako dan dana stimulan, untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
Saiba mengungkapkan, rata-rata penyandang disabilitas di Kabupaten Mansel, menurut data tahun 2023 adalah orang tuna wicara, bisu, tuli, cacat kaki dan juga penderita kaki gajah, yang tersebar di 57 kampung, 6 Distrik, se-Kabupaten Mansel.
Diantaranya, untuk Distrik Momiwaren, Kampung Waren sebanyak 3 orang penyandang disabilitas, Kampung Siwi 3 orang, Kampung Gaya Baru 6 orang, Kampung Demini 2 orang, Kampung Dembek 20 orang dan Kampung Yekwandi 4 orang kaki gajah.
Distrik Neney, Kampung Aryanmoho terdapat 11 orang penyandang disabilitas, Kampung Benyas 3 orang, Kampung Disi 3 orang, Kampung Hiyou 11 orang, Kampung Neney 8 orang, Kampung Sesum 33 orang dan Kampung Wamma 3 orang.
Distrik Oransbari, Kampung Margomulyo terdapat 6 orang penyandang disabilitas, Kampung Margorukun 3 orang, Masabui satu 7 orang, Masabui dua 9 orang, Kampung Sidomulyo 22 orang, Kampung Sindang Jaya 3 orang, Kampung Warkwandi 9 orang, Kampung Waroser 11 orang dan Kampung Watariri 4 orang.
Distrik Ransiki, Kampung Bamaha terdapat 4 orang penyandang disabilitas, Kampung Hamor 4 orang, Kampung Kobrey 7 orang, Kampung Ransiki 9 orang, Kampung Tobou 3 orang, Kampung Susmorof 4 orang.
Sedangkan, data lanjut usia (Lansia) tahun 2023, di Distrik Momiwaren, Kampung Waren terdapat 4 orang lansia, Kampung Siwi 6 orang, Kampung Gaya Baru 32 orang, Kampung Demini 2 orang, Kampung Dembek 29 orang dan Kampung Yekwandi 1 orang.
Distrik Neney, Kampung Aryanmoho terdapat 7 orang lansia, Kampung Benyas 7 orang, Kampung Disi 2 orang, Kampung Hiyou 11 orang, Kampung Neney 7 orang, Kampung Sesum 6 orang, Kampung Wamma, 6 orang.
Distrik Oransbari, Kampung Akeju terdapat 36 orang lansia, Kampung Margomulyo 39 orang, Kampung Muari 23 orang, Kampung Oransbari 32 orang, Kampung Sidomulyo 54 orang, Kampung Sindang Jaya 42 orang, Kampung Warbiadi 12 orang, Kampung Waroser 34 orang, Kampung Watariri 10 orang.
Distrik Ransiki, Kampung Bamaha terdapat 2 orang lansia, Kampung Hamor 11 orang, Kampung Kobrey 3 orang, Kampung Ransiki 12 orang dan Kampung Susmorof 7 orang. Sedangkan, Distrik Tahota, Kampung Yarmatum terdapat 14 orang lansia, Kampung Reyob 2 orang, Kampung Kaprus 1 orang dan Seimeba 15 orang lansia.
Saiba pun berharap, melalui data penyandang disabilitas dan lansia yang telah dirilis Dinsos P2KB Kabupaten Mansel, kiranya mendapat perhatian serius Pemerintah Daerah, untuk bisa mengalokasikan program sosial bagi mereka. [BOM-R4]


















