Manokwari, TP – Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw mengutuk dan mengecam keras kasus yang terjadi di Distrik Kramamongga Kabupaten Fakfak, hingga menewaskan Kepala Distrik Kramamongga, Alm Darson Hegemur pada Selasa (15/8).
Waterpauw mengaku, belum mengetahui secara pasti motif kejadian pembakaran Kantor Ditrik Kramamongga dan gedung Sekolah dan Pembangian Pejabat Negara. Kasus ini masih dalam penyelidikan.
“Saya dengan bapak Kapolda Papua Barat dan Pangdam XVIII Kasuari, rencana berangkat besok, Jumat (18/8) (hari ini) ke Fakfak guna menghadiri pemakaman sekaligus melihat Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk hadir di tengah masyarakat disana,” terang Waterpauw kepada Wartawan di Lapas Klas IIB Manokwari, Kamis (17/8).
Waterpauw berharap, aparat keamanan mengungkap kasus ini secara jujur, objektif terhadap para pelaku yang menyerang dan membakar Kantor Distrik Kramamongga dan gedung sekolah.
Waterpauw mengaku tidak asing dan mengenal daerah tersebut sebagai daerah yang aman bahkan Ia sering melintasi jalan tersebut ketika pulang ke Fakfak.
“Saya belum tahu latar belakangnya, tapi kasus ini perlu kita ungkap bersama-sama. Bertepatan dengan kejadian itu, kami, Kapolda, Pangdam dan K. BINDA lagi berkumpul bersama dan kita bahas, karena ada situasi ddi Fakfak yang berubah menjelang 17 Agustus,” ujarnya.
Lebih lanjut Waterpauw mengatakan, masih mendalami kasus tersebut, apakah terkait dengan New Yok Agreement atau bukan.
“Hal ini kita sedang mendalami. Tapi bagi saya ini penting, karena ini sudah menghilangkan nyawa orang lain, apa lagi seorang pejabat, anak negeri, maka saya mengutuk perbuatan keji seperti ini,” tegas Waterpauw.
Dirinya berharap, dengan kehadiran TNI Polri dan pemerintah, bisa segera mendamaikan masyarakat, dan mengungkapkan kasusnya. [FSM-R3]