Ransiki, TP – Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan (Pemkab Mansel) membangun kerjasama dengan perusahaan penerbangan PT. Surya Aviation melalui anak perusahaan-nya PT. Sinar Papua Aviation, untuk menggelar penyegaran dan pelatihan penerbangan guna meningkatkan sumber daya manusia (SDM) anak asli Papua dalam bidang penerbangan.
Penyegaran dan pelatihan penerbangan bagi pilot muda itu menggunakan 2 maskapai penerbangan, pesawat Cessna 172 (pesawat latihan) dengan memanfaatkan Bandara Mawar Abreso, di Kabupaten Mansel, yang rencananya dimulai tanggal 20 Agustus 2023.
Kepala UPTD Bandara Mawar Abreso, Max L. Sabarofek mengungkapkan, terdapat 13 pilot dan 5 teknisi pesawat yang sudah mengantongi lisensi pada bidangnya masing-masing dan akan dipersiapkan untuk mengikuti pelatihan serta penyegaran terhadap ilmu dan skill yang dimiliki.
“Dari 13 pilot ini, ada 5 anak Arfak dan yang lain peranakan Papua,” ucap Sabarofek kepada wartawan saat menghadiri Upacara HUT RI ke-78 tahun di Ransiki, Kabupaten Mansel, Kamis (17/8).

Lanjut dia, soal mengapa, Kabupaten Mansel yang dipilih sebagai lokasi pelatihan, dikaarenakan Mansel merupakan daerah penyangga sejumlah Kabupaten di Provinsi Papua Barat dan sedang dipersiapkan untuk pengembangan arus transportasi udara.
Dari segi lain, karena di Kabupaten Mansel sendiri sudah memiliki Bandar Udara yakni Bandara Mawar Abreso yang sedang dalam pengembangan pembangunan oleh Pemerintah Daerah dan akan dipersiapkan sebagai Bandara transit dari Bandara Rendani.
Sabarofek pun mengakui, dari segi kelayakan, Bandara Mawar Abreso juga sangat layak untuk take off dan landing dari dua arah, baik sisi kiri dan sisi kanan. Disamping itu, ketersediaan runway juga sangat mendukung karena untuk eksisting runway 1.200 x 30 meter, dan akan diperpanjang lagi 400 meter untuk runway.
“Sudah sangat layak untuk pendaratan pesawat jenis ATR,” ujar dia.
Menurutnya, kegiatan pelatihan dan penyegaran pilot ini, dilakukan karena para pilot dan teknisi pesawat belum mendapatkan kesempatan kerja di maskapai mana pun sehingga dipilih untuk mengikuti pelatihan dan penyegaran.
Untuk kegiatan pelatihan dan penyegaran pilot ini, akan digunakan maskapai pelatihan jenis pesawat Cessna 172 (pesawat latihan) untuk merefresh kembali kemampuan seorang pilot kembali menjadi penerbang.
Dari tahap 172, akan dilanjutkan ke pesawat karavan 135 (pesawat berpenumpang), barulah masuk ke flaing scool (sekolah penerbangan). Pelatihan ini selain untuk merefresh pilot juga untuk memenuhi jam terbang, jika sudah memenuhi standar jam terbang barulah bisa mengikuti ujian untuk menjadi Co-pilot.
Tujuannya adalah untuk membuka lapangan kerja dan membuka peluang bagi maskapai untuk bisa membuka rute penerbangan masuk dan keluar Bandara Mawar Abreso.
“Kita berproses, kalau semua rencana berjalan tanpa halangan maka tahun depan Bandara Mawar Abreso sudah bisa difungsikan,” pinta dia.
Meski begitu, Sabarofek mengakui, ketersediaan sarana-prasarana pendukung di Bandara Mawar Abreso masih sangat kurang dan perlu ada peningkatan, yang paling utama adalah Taxi Air dan Apron termasuk Terminal Penumpang dan Gudang Kargo. [BOM]