Manokwari, TP – Aparat kepolisian sudah memeriksan sekitar 80 saksi dalam kasus pengrusakan, pembakaran, dan penganiayaan yang menyebabkan korban jiwa di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, belum lama ini.
Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi sudah memperoleh titik terang yang mengarah terhadap pelaku, tetapi belum bisa diungkap, karena masih dilakukan pengembangan.
Namun, Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol. Adam Erwindi mengklaim, pasca-kejadian itu, situasi di Kabupaten Fakfak mulai aman dan kondusif.
Dikatakannya, Pemerintah Kabupaten Fakfak sudah mengadakan pentas seni dan karnaval dan kegiatan ini menunjukkan bahwa situasi sudah mulai kondusif.
Untuk mengungkap kasus ini, Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. Daniel T.M. Silitonga memerintahkan Wakapolda, Direskrimum, dan Tim Labfor untuk melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Awalnya ada beberapa masyarakat yang takut memberikan keterangan, tetapi perlahan mulai terbuka. Untuk hasil pemeriksaan, sudah ada indikasi yang mengarah kepada pelaku, termasuk barang bukti, tetapi masyarakat diminta bersabar dan dalam beberapa hari lagi akan disampaikan,” jelas Erwindi kepada para wartawan di salah satu kafe di Manokwari, Jumat (25/8).
Menurut dia, polisi belum bisa mengungkapkan, karena tim masih melakukan pengembangan terhadap beberapa kejadian, apakah ada kaitan satu sama lain atau tidak.
“Untuk pengamanan masih terus dilakukan, personil masih berada di sana untuk melakukan pengamanan meski situasi mulai kondusif,” tandas Kabid Humas.
Rentetan peristiwa terjadi di Kabupaten Fakfak menjelang peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-78 di Kabupaten Fakfak.
Terjadi pengrusakan dan pembakaran Kantor Distrik Kramongmongga, Selasa (15/8) sekitar pukul 19.30 WIT, disusul penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya Kepala Distrik, Darson Hegemur.
Para pelaku yang diperkirakan sekitar 25 orang datang membawa senjata tajam, panah, dan tombak, melakukan pengrusakan dan pembakaran, termasuk melakukan penganiayaan.
Selanjutnya, para pelaku ini menuju ke lapangan di Distrik Kramongmongga untuk membakar panggung, disusul aksi pembakaran SMP Negeri 4 Kramongmongga.
Pada Jumat (18/8) sekitar pukul 03.20 WIT, Kantor Distrik Fakfak Tengah pun terbakar. [AND-R1]