Manokwari, TP – Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat, merilis kondisi ekonomi Papua Barat pada Agustus 2023. Tercatat, pada Agustus 2023 terjadi deflasi bulanan atau month to month gabungan 2 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Papua Barat sebesar -0,06 persen.
Di mana, deflasi bulan Agustus 2023 lebih rendah dari pada inflasi bulanan, Juli 2033 sebesar 0,45 persen. Namun, untuk Kota Manokwari terjadi inflasi sebesar 0,55% dan Kota Sorong mengalami deflasi sebesar -0,24 persen.
“Namun, tingkat deflasi bulanan Agustus 2023 ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Pada Agustus 2022, terjadi inflasi sebesar -0,81 persen,” jelas Plt Kepala BPS Papua Barat, Lasmini saat merilis data BPS di Aula BPS, Jumat (1/9).
Secara tahunan, inflasi yeor on year Agustus 2023 gabungan 2 kota IHK di Provinsi Papua Barat mencapai 4,40 persen, lebih tinggi dibanding inflasi tahunan Juli 2023 yang sebesar 3,62 persen dan lebih tinggi dibanding inflasi tahunan Agustus 2022 sebesar 3,14 persen

“Inflasi tahunan di Manokwari sebesar 6,40 persen dan di Kota Sorong sebesar 3,85 persen,” sebut Lasmini.
Adapun penyumbang utama inflasi bulanan di Manokwari, adalah komoditas Ikan Cakalang, Ikan Ekor Kuning, Kacang Panjang, Bayam, dan Ikan Kakap Merah.
Sementara penyumbang utama inflasi bulanan di Kota Sorong, adalah komoditas Ikan Ekor Kuning, Kangkung, Daging Ayam Ras, Ikan Cakalang dan Angkutan Udara.
Sementara, penyumbang utama inflasi tahunan di Manokwari adalah komoditas Ikan Cakalang, Beras, Ikan Ekor Kuning, Bensin dan Rokok Kretek Filter.
Demikian juga penyumbang utama inflasi tahunan di Kota Sorong adalah komoditas Bensin, Angkutan Udara, Angkutan Dalam Kota, Ikan Kembung dan Beras.
“Kota Manokwari secara bulanan atau m to m merupakan tertinggi secara nasional pada Agustus 2023 yakni 0,55 persen. Sementara terendah di Mataram, DKI Jakarta dan Purwokerto 0,01 persen,” pungkasnya. [SDR-R3]