Manokwari, TABURAPOS.CO – Kasdam XVIII Kasuari, Brigjen TNI Yusuf Ragainaga dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua Barat, Otto Parorongan beraudiens tentang penanganan stunting dan kemiskinan esktrim, di Kodam XVIII Kasuari, Manokwari, Selasa (19/9).
Parorongan menjelaskan, audiensi ini berdasarkan undangan Kasdam dan pada kesempatan itu, Kasdam memberikan sejumlah arahan. Arahan itu, kata dia, terkait masalah penguatan kelembagaan Satgas Stunting dan kemiskinan ekstrim.
“Terkait ini, Kasdam mengusulkan bisa menggandeng Kodam dalam struktur tersebut,” kata Parorongan kepada para wartawan di Kodam XVIII Kasuari, Selasa (19/9).
Ia menambahkan, terkait ketahanan pangan, Kasdam juga menyampaikan bahwa Kodam merupakan bagian dari itu dan banyak hal yang bisa dilakukan, termasuk bantuan yang bisa disalurkan, tetapi membutuhkan sinergitas dengan pemerintah daerah dalam penyalurannya.

Diutarakan Parorongan, terkait operasional dan kerja sama penanganan stuntong di tingkat bawah, Kasdam menyampaikan bahwa sejauh ini, Babinsa dan Bhabinkamtibmas sudah bekerja sama dan bersinergi, tetapi di level menengah masih lemah dan dibutuhkan sinergitas.
“Nanti kita akan benahi, karena bagus juga kalau ada komando dari atas,” kata dia.
Parorongan mengungkapkan, Kasdam juga menyampaikan tentang sekolah kesehatan untuk calon anggota TNI.
Dengan adanya sekolah khusus afirmasi untuk bidang kesehatan, kata dia, maka kelak mereka bisa mengabdikan diri di kesatuan dan masyarakat. “Saya kira ini juga nanti kita komunikasikan secara teknis, sedangkan untuk secara komando, nanti dari gubernur,” kata Parorongan. [AND-R1]




















