Manokwari, TABURAPOS.CO – Kepala Suku Doreri, G.H. Rumfabe akan menuntut penyelesaian secara hukum adat terkait kerusakan terumbu karang di reef Imuni 2, perairan Teluk Doreri, Manokwari, Minggu (17/9).
Pasalnya, KM Mitra Mulia yang mengangkut sekitar 1.000 ton semen diduga kandas dan menabrak terumbu karang, dalam pelayaran dari Manokwari menuju Kabupaten Raja Ampat.
Akibat peristiwa itu, terjadi kerusakan karang sekitar 80 meter dengan kedalaman sekitar 20 meter dari area transplantasi terumbu karang.
Menurut Rumfabe, kasus kapal menabrak terumbu karang sudah pernah terjadi dan kasusnya diselesaikan secara mediasi atau kekeluargaan dengan pihak perusahaan.
Namun, kata dia, dalam kasus ini, pihaknya akan menuntut secara adat terhadap pihak perusahaan dan meminta dilakukan mediasi dan penyelesaian secara kekeluargaan.
“Sangat disayangkan karena dalam proses penanaman ini kembali ditabrak, sehingga karang menjadi ambruk dan proses pertumbuhannya akan memakan waktu lama,” katanya kepada para wartawan di Polresta Manokwari, Selasa (19/9).
Dikatakannya, dampak dari kejadian ini akan mengganggu ekosistem di laut, khususnya perkembangbiakan ikan.
Secara terpisah, Kasat Polair Polresta Manokwari, Iptu Choirul Arip mengakui bahwa terjadi kerusakan terumbu karang dan sekarang dalam proses penyelidikan.
“Hari ini, anggota melakukan penyelaman untuk melihat kondisi karang,” kata Arip kepada para wartawan di Polresta Manokwari, Selasa (19/9).
Sementara itu, Bupati Manokwari, Hermus Indou meminta instansi atau lembaga terkait, seperti KSOP, Dinas Perhubungan, dan sebagainya, bisa berkoordinasi untuk memastikan kapal itu ditarik keluar, sehingga terumbu karang bisa diselamatkan.
“Jangan lagi ada kejadian seperti itu, berulang-ulang, karena saya kira, kalau itu berulang-ulang, berarti kesalahannya ada pada kita yang kita tidak bisa memberikan arahan baik bagi setiap kapal yang masuk,” jelas Bupati kepada para wartawan di Kantor Bupati Manokwari, Selasa (19/9).
Menurutnya, tugas bersama untuk semua stakeholder hari ini, bagaimana supaya peristiwa serupa tidak terulang lagi.
“Nanti saya perintahkan Kepala Dinas Perhubungan untuk koordinasi dengan KSOP dan semua yang berkaitan, memberi bantuan yang jelas bagi setiap kapal yang masuk,” kata Indou. [AND/SDR-R1]




















