Manokwari, TABURAPOS.CO – International NGO Forum on Indonesian Development (Infid) menggelar dialog multipihak diseminasi hasil studi tentang “Analisis Kebutuhan Peningkatan Layanan Publik Pendidikan di Provinsi Papua Barat.
Berlangsung di salah satu hotel di Manokwari, Rabu (27/9), dialog tersebut bertujuan untuk mendeseminasikan temuan, rekomendasi dari hasil studi, menghimpun gagasan dalam rangka meningkatkan pendidikan dalam kerangka Otonomi Khusus (Otsus) di Papua Barat.
“Dialog multipihak ini untuk memperkaya pengetahuan mengenai isu terkait, serta rekomendasi program dan kebijakan untuk peningkatan pendidikan di Papua Barat kedepannya,” ujar Senior Program Manager USAID Kolaborasi, Radika Pinto kepada wartawan setelah kegiatan, Rabu (27/9).
Di samping itu, momen dialog tersebut juga digunakan untuk menindaklanjuti program INFID melalui USAID Kolaborasi yang telah menyelesaikan laporan studi tentang Analisis Kebutuhan Peningkatan Layanan Publik Pendidikan di Papua Barat Tahun 2023.

Studi tersebut, dilaksanakan selama 4 bulan sejak Januari hingga April 2023, dengan sumber data melalui dialog kelompok terarah, wawancara mendalam yang melibatkan 79 informan yang mewakili kelompok pemerintah, kelompok penyedia layanan pendidikan, perwakilan kelompok perempuan, perwakilan kelompok disabilitas, perwakilan kelompok anak muda dan perwakilan tokoh agama.
“Dari hasil dialog, menjadi rekomandasi yang akan diserahkan ke Bappeda untuk selanjutnya bagaimana memprograkan pelayanan pendidikan yang kurang. Tapi, menurut saya, masih harus ada pertemuan lagi,” pungkasnya.
Terlibat sebagai narasumber dalam dialog ini, yaitu Tim Peneliti Analisis Kebutuhan Peningkatan Layanan Dasar Pendidikan di Papua Barat Tahun 2023, Balai Penjamin Mutu Pendidikan Papua Barat Praktik Baik Forum Pemangku Kepentingan Daerah dalam Upaya Peningkatan Mutu Penyelenggaraan Pendidikan di Provinsi Papua Barat, dan Ketua Pusat Penelitian Pemberdayaan Perempuan dan Anak Universitas Papua. [SDR-R4]


















