Ransiki, TP – Aksi nyata, pencegahan penyakit tidak menular dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat pada Satuan Pendidikan Tingkat SMA di Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel). Rabu (14/10) pagi.
Dengan menyasar pelajar usia produktif, Tm Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat melakukan pemeriksaan fisik pada pelajar berusia di atas 15 tahun, mengukur tinggi dan berat badan ideal, pemeriksaan lingkaran lengan atas wanita untuk mengetahui kondisi tubuh, tes screening, pemeriksaan darah dan pemberian tablet tambah darah, diberikan pada puluhan pelajar di SMA Negeri Oransbari.
Kepala Bidang P2P pada Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dr. Nurmawati mengatakan, kegiatan ini dalam rangka mendeteksi penyakit tidak menular, sekaligus memberikan perlindungan kepada wanita usia subur (pelajar atau remaja) sebagai calon ibu supaya di masa perkawinan nanti, saat hamil dan melahirkan, dapat melahirkan generasi anak bangsa yang sehati.
Sebab, pada hakekatnya, kesehatan calon ibu jika tidak dipersiapkan sejak dini, maka dikhawatirkan kedepan mereka akan melahirkan generasi baru yang tidak sehat, dikarenakan menderita stunting atau gizi buruk dan penyakit lain yang umumnya sering diderita oleh seorang bayi.
Ia mengungkapkan, yang menjadi fokus Tim kesehatan Provinsi Papua adalah memberikan tablet penambah darah kepada pelajar pria dan untuk pelajar wanita usia subur diberikan tablet penambah darah juga imunisasi atau suntikan mencegah tetanus.

Pemberian tablet penambah darah tujuannya supaya para pelajar ini bisa tetap tumbuh sehat dan bisa terhindar dari penyakit tidak menular, mengingat epidemiologi penyakit tidak menular saat ini meningkat drastis, bahkan mengakibatkan kematian pada penderitanya.
dr. Nurmawati menambahkan, selain pemberian obat tambh darah dan suntikan tetanus, pihaknya juga mengedukasikan para pelajar SMA Negeri Oransbari supaya menjalankan pola hidup bersih sehat (PHBS), dengan cara mengatur pola makan, istirahat yang cukup dan berolahraga secara teratur serta melatih diri untuk menghindari stres.
Pihaknya juga menekankan, supaya para pelajar dapat menghindari diri dari pergaulan bebas dan pergaulan beresiko tinggi dalam aktivitas keseharian di rumah dengan melibatkan guru dan keluarga untuk melakukan pengawasan secara melekat.
Lebih khusus, pihak Sekolah diminta untuk ikut berperaan aktif dalam menerapkan kurikulum berbasis ilmu Kesehatan dan Kesehatan lingkungan.
“Tugas guru di Sekolah adalah terus-menerus mengedukasi anak supaya menghindari kebiasaan merokok dan bergaul di luar batas kewajaran. Sebaliknya mengajak pelajar untuk bisa menerapkan PHBS dalam keseharian, dengan mengkonsumsi makanan bergizi,” pinta dr. Nurmawati.
Dirinya pun berharap, para pelajar di SMA Negeri Oransbari kelak bisa menjadi agen perubahan generasi penerus bangsa di Kabupaten Mansel.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri Oransbari, Sarah Kristina merespon baik kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat di Sekolah yang dia pimpin, melalui pelaksanaan kegiatan pemberian tablet tambah darah dan imunisasi tetanus bagi pelajar usia produktif.
Menurut dia, pihak sekolah membuka diri bagi Pemerintah Daerah untuk melakukan berbagai kegiatan yang dapat mendorong anak-anak Papua di Kabupaten Mansel supaya bisa mempersiapkan diri menjadi generasi muda dengan pemahaman yang baik.

Disamping itu, kegiatan tersebut juga baik bagi para pelajar usia produktif untuk menambah ilmu pengetahuan dan bisa menjaga diri dari pergaulan bebas yang merugikan, karena susah memasuki usia puberitas dan sudah mendapatkan menstruasi.
Harapannya, melalui kegiatan pemberian tablet tambah darah dan imunisasi tetanus bagi para siswa produktif, maka siswa-siswi akan terus produktif dalam menjalankan aktivitas belajar mengajar dan terlebih penting bisa menghidari diri dari kegiatan yang dapat merugikan mereka sendiri. [BOM-R4]