Manokwari, TABURAPOS.CO – Edwin R. Acil (45 tahun), pegawai teknisi di Kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Papua Barat, ditemukan tewas di kompleks perumahan BPK RI, Jl. Drs. Esau Sesa, Sowi Gunung, Manokwari, Sabtu (14/10) sekitar pukull 22.00 WIT.
Kapolresta Manokwari, Kombes Pol. R.B. Simangungsong melalui Kasi Humas, Ipda Muhamad A. Yusuf membenarkan tentang penemuan mayat seorang pria di kompleks perumahan BPK RI Perwakilan Papua Barat tersebut.
Lanjut Kasi Humas, setelah menerima laporan, pihak kepolisian langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), melakukan olah TKP, dan minta dilakukan visum oleh pihak rumah sakit.
Yusuf mengungkapkan, dalam kasus ini, sebanyak 2 saksi sudah dimintai keterangannya. Mereka yang dimintai keterangan, yaitu: Kholis (31 tahun), seorang pegawai BPK RI Perwakilan Provinsi Papua Barat dan Benmas (46 tahun), security di Kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Papua Barat.
“Kedua saksi juga tinggal di kompleks perumahan BPK RI, Jl. Drs. Esau Sesa, Sowi Gunung, Manokwari,” rinci Kasi Humas yang dikonfirmasi Tabura Pos via pesan WhatsApp, Minggu (15/10).
Ia menambahkan, barang bukti yang ditemukan dalam olah TKP, diantaranya 3 handphone, 1 cas handphone, 1 tas pinggang berwarna hijau army, 1 pisau cater, 2 kipas kecil beserta charger, 1 sachet kopi, 1 speaker bluetooth, dan 1 gelas sisa kopi.
Untuk kronologis penemuan mayat tersebut, Kasi Humas mengungkapkan, itu bermula ketika Kasubag Umum meminta saksi satu melakukan pengecekan ke kediaman almarhum.
Sebab, sebut Yusuf, almarhum terakhir kali terlihat masuk kerja pada Senin, 9 Oktober 2023, sehingga saksi satu mendatangi kediaman almarhum yang hanya bersebelahan dengan Kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Papua Barat.
Setibanya di rumah almarhum, saksi satu memanggil almarhum dan mengetuk pintu rumah, tetapi tidak ada jawaban. Saat itu, saksi satu beranggapan almarhum kemungkinan sedang tidak berada di kediamannya.
Namun, sambung Kasi Humas, saksi satu sempat mencium aroma kurang sedap, seperti bau bangkai, tetapi saksi satu mengiranya hanya bangkai tikus.
Sebelum ditemukan, Kasubag Umum kembali mendatangi pos security di kantornya, lalu meminta saksi satu dan saksi dua untuk memastikan kembali keberadaan almarhum di kediamannya.
Sesampainya di kediaman almarhum, kedua saksi memanggil-manggil almarhum serta mengetuk pintu yang masih dalam keadaan terkunci. Kedua saksi juga mengecek jendela samping yang posisinya terbuka ke atas dan tertutup gorden.
“Saksi satu dan saksi dua kemudian menggeser gorden jendela untuk melihat ke kamar almarhum, tapi tidak melihat almarhum di tempat tidur,” jelas Kasi Humas.
Lalu, sambung Yusuf, kedua saksi melihat ke arah lantai, tepatnya di samping meja dan kursi, dimana almarhum dalam posisi tertelungkup dengan cairan berwarna hitam mengelilingi bagian kepala disertai aroma kurang sedap.
“Setelah itu, saksi satu memberitahukan kejadian itu kepada pimpinannya dan menghubungi pihak kepolisian. Saat ini, pihak BPK RI Perwakilan Papua Barat tengah berupaya melakukan koordinasi dengan pihak keluarga almarhum,” tambahnya.
Ditanya tentang hasil visum, Kasi Humas mengutarakan, pihaknya masih menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit, sedangkan penyebab kematiannya masih menunggu perkembangan dari hasil visum tersebut. [AND-R1]


















