Manokwari, TABURAPOS.CO – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Papua Barat kembali melakukan sosialisasi perizinan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Teluk Bintuni, Jumat (20/10).
Ketua Umum Dekranasda Provinsi Papua Barat, Ny. Roma Megawanty P. Waterpauw mengatakan, saat ini proses perizinan berusaha bukanlah hal sulit, sepanjang semua persyaratan dapat dipenuhi.
Untuk itu, kata Megawanty, dalam kegiatan ini pihaknya menghadirkan sejumlah narasumber yang terkait dengan proses perizinan berusaha, baik dari Dinas Kesehatan, BPOM, Kemenkum HAM maupun dari perbankan.
“Sejumlah narasumber ini, kita hadirkan guna memberikan pemahaman kepada pelaku UMKM di Teluk Bintuni bahwa, proses perizinan bukanlah hal yang sulit, tapi hal yang mudah sepanjang persyaratan sudah kita penuhi,” kata Megawanty saat menutup kegiatan sosialisasi perizinan usaha di Teluk Bintuni.
Misalnya, kata dia, ketika belum memiliki rumah produksi, maka proses perizinannya dari Dinas Kesehatan setempat sebab prodak terutama pangan harus terstandarnisasi.
Sedangkan, lanjut dia, untuk prodak lain tentunya Ketua Dekranasda Teluk Bintuni akan melakukan banyak hal, baik pelatihan maupun sosialisasi mungkin terkait packaging yang baik, pemasaran yang baik kedepan, pemasaran yang mudah melalui media sosial (medsos).

Dirinya berharap, ketidak pahaman terhadap medsos jangan menjadi hambatan dan jangan menjadi Batasan. Sebab, anak, tetangga, kerabat atau cucu sudah biasa menggunakan media sosial, jadi bisa dititipkan pada mereka.
“Saya selalu ingatkan ibu-ibu bagaimana membatasi prodak lain tidak masuk ke kita. Sering kita bertanya begitu, misalnya produksi saya noken tapi sering prodak masuk dari Jayapura, bisakah prodak noken dari Jayapura tidak masuk ke Teluk Bintuni,” ujarnya.
Tentunya, tambah dia, diera ekonomi bebas saat ini hal itu tidak bisa, jadi hanya bisa hal yang dapat dilakukan untuk bersaing yakni, bicara kualitas dan bicara harga.
Lebih lanjut, kata dia, ketika ibu dan bapak sudah memahami kualitas prodaknya sama, maka haruslah bersaing diharga dan harganya harus di bawah mereka agar barangnya laku terjual.
“Tapi kalau kualitas prodak kita nomor satu, maka tidak perlu khawatir terhadap harga. Karena bicara pasar hanya dua, kualitas atau harga, jadi kita harus bisa mengukur, ketika kualitas prodak kita sama dengan yang lain, kita hanya bisa bersaing di harga sebaliknya,” tandas Megawanty.
Diakhir kegiatan sosialisasi, Dekranasda Papua Barat memberikan sejumlah bantuan bagi para pelaku UMKM di Teluk Bintuni dengan menyerahkan berupa 3 unit alat spiner, 5 unit alat pres dan penyerahan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi 4 pelaku UMKM di Teluk Bintuni.
Kegiatan yang sama telah berlangsung di Kabupaten Manokwari, Fakfak, Teluk Wondama, Kaimana dan Teluk Bintuni.[FSM-R3]




















