Manokwari, TABURAPOS.CO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Manokwari akan dialokasikan anggaran sebesar Rp. 6,5 miliar untuk melakukan pematangan lahan.
Sebelumnya, Lapas Manokwari menerima hibah tanah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari seluas 3 hektar untuk pembangunan lapas yang baru, di daerah Anday, Kabupaten Manokwari.
Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadiv Pas) Kanwil Kemenkumham Provinsi Papua Barat, Dennie Firmansyah mengatakan, apas sedang menunggu sertifikat tanah, tidak kalah penting pelepasan adat supaya tidak ada masalah di kemudian hari.
“Kalau tidak salah, mungkin karena ada mau pemilu, anggarannya baru Rp. 6,5 miliar, khusus untuk pematangan lahan, belum sampai pembangunan. Kalau pembangunan, mungkin sekitar Rp. 100 miliar,” kata Firmansyah kepada para wartawan di Kanwil Kemenkumham Provinsi Papua Barat, Arfai, Manokwari, Rabu (1/11).
Menurutnya, sesuai lahan yang diberikan, maka relokasi Lapas Manokwari direncanakan akan dibangun dengan daya tampung minimal 500 orang.
“Sekarang kan penghuni Lapas Manokwari saja 490 orang lebih. Dengan harapan, kalau daya tampung kita 500 orang, tidak harus bertumpuk tempat tidurnya, kita manusiawi-lah,” ujar Kadiv Pas.
Diterangkan Firmansyah, memang direncanakan, bangunannya akan memakai sistem blok dan berlantai 2, sehingga apabila terjadi penambahan bisa diminimalisir.
“Memang harus begitu, karena yang dikasih cuma 3 hektar. Sekarang di Papua, tanah datar dan luas itu susah. Bandara saja harus ditimbun,” ungkap dia.
Ia menambahkan, saat ini Lapas Manokwari masih kelas II B, yang berarti kepala lapas-nya masih dijabat pejabat eselon 3B. Ke depan, harap Kadiv Pas, konsep pembangunan Lapas Manokwari dinaikkan menjadi kelas II A, mengingat Manokwari adalah ibu kota Provinsi Papua Barat dengan tingkat kriminalitas yang cukup tinggi.
Dirinya mengutarakan, apabila kelasnya dinaikkan, maka membutuhkan penambahan SDM untuk penjagaan. Sementara itu, bangunan Lapas Manokwari di Kampung Ambon, kata dia, nantinya direncanakan menjadi rumah tahanan (rutan).
Untuk pembangunan atau relokasi Lapas Manokwari yang baru, kata dia, memang membutuhkan tanah yang cukup luas.
Sebab, di sana akan ada pembinaan terhadap warga binaan, sehingga ketika keluar, maka warga binaan sudah memiliki ketrampilan.
Selain pematangan lahan, lanjut Kadiv Pas, pada 2024, setidaknya sudah ada pembangunan gedung administrasi dan tembok keliling, tetapi sayang, anggaran dari pusat pun terbatas. [AND-R1]