
Manokwari, TP – Sekretariat DPR Papua Barat telah melakukan koordinasi bersama pemilik hak ulayat terkait lahan yang akan dipakai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat untuk pembangunan gedung Kantor DPR Papua Barat representatif.
Pemilik Hak Ulayat, Alberthina Mansim membenarkan bahwa, pihaknya telah bertemu dengan Sekretariat DPR Papua Barat dan telah berbicara terkait lahan tersebut dan pihaknya telah menyetujuhi untuk memberikan lahan seluas 3 hektar guna dipakai membangun gedung kantor DPR Papua Barat.
Mansim yang juga Anggota DPR Papua Barat mengatakan, proses pembebasan lahan bisa diurus belakangan. Sekarang, lanjut dia, yang terpenting lahan itu dibersihkan dan dimatangkan dulu untuk proses pembangunan gedung kantor segera.
“Kami dari keluarga sudah memberikan lahan dan mungkin di tahun 2022 ini ditahap awal kita akan bicara lagi untuk pembersihan lahan. Untuk pembebasan lahan nanti saja, ini juga kantor saya yang terpenting pembersihan lahan dulu. Kalau hari ini, teman – teman anggota sudah ada, maka kita akan berbicara dan mendorong anggaran untuk pembersihan lahan dulu,” kata Mansim kepada Tabura Pos di kediamannya, Sabtu (8/1/2022).
Lebih lanjut, kata Mansim, pihaknya menargetkan sebelum masa bahkti Gubernur Papua Barat berakhir, gubernur harus meletakan batu pertama pembangunan gedung Kantor DPR Papua Barat.
Ditambahkan Mansim, untuk pembebasan lahan akan dibicarakan dengan Sekretariat DPR Papua Barat dan tentunya akan ditindaklanjuti ke gubernur dan sekretaris daerah (sekda) serta proses pembebasan lahan akan disesuaikan dengan aturan dan mekanisme yang berlaku di pemerintahan.
Aspirasi pembangunan Kantor DPR Papua Barat ini, kata Mansim, sudah disampaikan teman – teman Anggota DPR Papua Barat saat agenda pandangan akhir fraksi – fraksi pada Rapat Paripurna DPR Papua Barat tahun anggaran 2021 lalu dan sekarang telah ditindaklanjut dengan mempersiapkan lahan.
“Saat ini kita tidak punya gedung kantor yang representatif. Sehingga kita pakai uang rakyat untuk sewa hotel – hotel untuk kita bekerja dan pengusahakah yang kaya sedangkan rakyat kita hanya begitu – begitu saja. Kita punya keinginan ada kantor yang representatif, agar ketika rakyat ingin ketemu kami, mereka sudah tahu kantor kita dimana. Saya sudah dorong terus agar kantor ini segera dibangun untuk pembebasan lahan nanti saja, karena saya ada didalamnya dan saya tidak akan mempersulit lahan itu,” tandas Mansim. [FSM-R4]