Manokwari, TABURAPOS.CO – Inflasi di Manokwari, Papua Barat terus terjadi. Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat mencatat pada bulan Desember 2023 terjadi inflasi bulanan (m-to-m).
Kepala BPS Papua Barat, Merry menyebutkan, secara m-to-m gabungan 2 kota IHK di Provinsi Papua Barat sebesar 0,43%.
Inflasi Manokwari pada Desember 2023 sebesar 1,13% dan inflasi Kota Sorong pada Desember 2023 sebesar 0,23%. Secara tahunan, inflasi tahunan (y-on-y) Desember 2023 gabungan 2 kota IHK di Provinsi Papua Barat mencapai 2,94%.
“Inflasi tahunan di Manokwari sebesar 2,39% dan di Kota Sorong sebesar 3,09%,” jelas Merry saat menyampaikan rilis berita statistik via streaming, Selasa (2/1/2024).
Merry menjelaskan, penyumbang utama inflasi bulanan di Manokwari beserta andilnya adalah komoditas tarif angkutan udara (0,3181%), beras (0,1910%), ikan mumar (0,1709%), tomat (0,1386%) dan ikan oci (0,0870%).
“Penyumbang utama inflasi tahunan beserta andilnya di Manokwari adalah komoditas beras 0,7934%, rokok kretek filter 0,4655%, tarif angkutan udara 0,3975%, sirih 0,2059% dan rokok putih 0,1998%,” sebutnya.
Lebih lanjut Merry menjelaskan, penyumbang utama inflasi bulanan beserta andilnya di Kota Sorong adalah komoditas tarif angkutan udara (0,2009%), cabai rawit (0,1810%), bawang merah (0,1077%), tomat (0,0961%) dan telur ayam ras (0,0488%).
Sedangkan penyumbang utama inflasi tahunan beserta andilnya di Kota Sorong adalah komoditas tarif angkutan udara (0,5121%), beras (0,4798%), rokok kretek filter (0,2752%), ikan teri (0,2052%), dan ikan oci (0,1608%).
Merry menambahkan, dari 90 kota IHK di Indonesia, secara bulanan 85 kota mengalami inflasi, di mana Manokwari berada diperingkat 3 se Indonesia. Sementara, inflasi tahunan dari 90 kota IHK, Manokwari peringkat 62.
“Inflasi bulanan kota Sulampua, Manokwari peringkat 3 di bawah Gorontalo dan Ternate. Untuk tahunan se Sulampua Manokwari diperingkat 16,” pungkas Merry. [*SDR-R3]