Manokwari, TABURAPOS.CO – Sepanjang tahun 2023 Kantor SAR (Basarnas) Manokwari telah melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan terhadap 18 kasus. Dari operasi itu, sejumlah nyawa manusia pun berhasil diselamatkan dan ada juga yang tidak berhasil diselamatkan.
Kepala Kantor SAR (Basarnas) Manokwari, I Wayan Suyatna mengatakan, pihaknya telah melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan terhadap 18 kasus sepanjang tahun 2023. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Suyatna, operasi pencarian dan pertolongan sepanjang tahun 2023 didominasi oleh kasus kecelakaan kapal atau istilah Basarnasnya adalah kecelakaan laut sebanyak 11 kasus.
“Memang di 2023 ini mengalami penurunan jumlah. Tetapi, di dalam pelaksanaannya didominasi oleh kecelakaan di laut. Istilah kami adalah kecelakaan kapal. Misalkan orang mancing di atas perahu, mati mesin, los kontak itu kecelakaan kapal, tetapi kalau mancing di pantai itu kondisi membahayakan manusia,” ujar Suyatna kepada wartawan di kantornya, Kamis (11/1/2024).
Ia mengatakan, selain kasus kecelakaan laut, operasi SAR juga dilakukan terhadap peristiwa membahayakan manusia sebanyak 6 kasus, serta kasus kecelakaan dengan penanganan khusus sebanyak 1 kasus.
“Kalau kecelakaan pesawat sampai saat ini masih nihil dan bencana mudah-mudahan juga tidak ada. Paling hanya gempa kecil-kecil dan tidak sampai bencana besar. Meskipun tidak terjadi, namun kami tetap antisipasi dengan menguatkan tim, lengkapi alut, melatih potensi SAR, serta berkoodinasi dengan pemerintah daerah,” terangnya.
Suyatna menambahkan, dalam pelaksanaan operasi SAR, pihaknya selalu berkoodinasi dengan pihak-pihak yang terkait, seperti TNI dan Polri. Sehingga, dalam pelaksanaan tugas-tugas kemanusian bisa dilakukan bersama-sama.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri, tetapi harus bekerja sama sehingga siapa, apa berbuat apai tu jelas semuanya. Mudah-mudahan wilayah kerja Manokwari tidak terjadi kecelakaan-kecelakaan yang kita maksud tadi agar Manokwari jadi aman,” pungkas Suyatna.
Suyatna menyebutkan, total personel Kantor Basarnas Manokwari berjumlah 96 orang termasuk yang bertugas di Posko SAR Teluk Bintuni, Unit SAR Siaga I Teluk Wondama, dan di KM. Kumbakarna.
Dari 18 operasi yang dilakukan Kantor SAR Manokwari sepanjang tahun 2023 dengan jumlah korban sebanyak 65 orang. Di mana, 51 nyawa manusia (korban) berhasil diselamatkan, 8 orang meninggal dunia dan 6 korban dengan status tidak ditemukan (hilang) dengan persentase korban terevakuasi 90,77 persen.
Adapun operasi SAR yang dilakukan, kecelakaan laut/kapal diantaranya; perahu terbalik di Teluk Bintuni, long boat fiber hilang kontak di Teluk Bintuni, long boat bocor di Teluk Wondama, long boat hilang kontak di Teluk Bintuni, penumpang terjatuh dari KM Sabuk Nusantara 112 di Perairan Soukorem.
Selanjutnya, perahu hilang kontak di perairan Teluk Wondama, perahu hilang kontak di perairan Rumberpon, kecelakaan kapal KN Nurfaida di Pulau Mansinam, Kapal Banawa hilang kontak di Numfor, perahu hilang kontak di Manokwari-Numfor, dan perahu hilang kontak di Masni.
6 kasus membahayakan nyawa manusia, diantaranya; orang hilang di Sungai Kremi Teluk Bintuni, orang tenggelam di Pantai Prafi, orang terseret arus Sungai Wariori, excavator jatuh di bendungan Wariori, orang hilang di hutan.
Sedangkan, satu kasus dengan penanganan khusus, yaitu mobil jatuh ke jurang di Gunung Doa Kabupaten Tambrauw. [SDR]