• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Sabtu, Mei 10, 2025
  • Login
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
No Result
View All Result
Home DAERAH BINTUNI

Kendala Mama-Mama Di Pasar Pondok Atibo- Manimeri, Setiap Bulan Harus Patungan Bayar Sewa Lahan

AdminTabura by AdminTabura
13/01/2022
in BINTUNI
0
Kendala Mama-Mama Di Pasar Pondok Atibo- Manimeri, Setiap Bulan Harus Patungan Bayar Sewa Lahan
0
SHARES
99
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp
Mama Seftina Tiri dan beberapa mama sedang berjualan hasil kebun di Pondok Atibo. TP-IST

Bintuni, TP- Mama-mama penjual hasil kebun di Pondok yang berlokasi depan jalan masuk kampung Atibo Manimeri mengalami kendala sebab setiap tahun bulan sebanyak kurang lebih 20 mama-mama penjual hasil kebun harus patungan sebesar Rp. 1 juta untuk membayar mama Ana Iba selaku pemilik lokasi di Pondok Tempat Berjualan Mama-Mama dari kampung Atibo Manimeri.

Kita berjulan di sini setiap bulan patungan untuk membayar sewa lokasi dimana pondok tempat berjualan bediri sebesar Rp. 1 juta kepada pemilik tempat atau lokasi ini.

Terkait hal tersebut kami minta kepada Pemkab Teluk Bintuni untuk membebaskan lahan ini agar kami mama-mamapenjual hasil kebun tidak lagi patuangan setiap bulannya untuk bayar sewa lahan atau lokasi tersebut, ungkap Sekretaris Kampung Atibo distrik Manimeri Sftina Tiri kepada media ini, Rabu (12/01/2022) ketika dikonfirmasi di Pondon Tempat Mama-Mama Kampung Atibo Berjualan Hasil Kebun di Jalan Masuk Kampung Atibo distrik Manimeri.

Mama-mama Septina Tiri juga mengisahkan bahwa mama-mama kampung Atibo berjualan hasil kebun di Pondok ini awal mulanya berdiri satu unit pondok untuk 2 sampai 3 orang di Pinggir Jalan Raya Bintuni-Manimeri.

Baca Juga : https://taburapos.co/2022/01/13/dinas-pupr-telbin-akan-usulkan-program-pembangunan-jalan-dari-biscoop-ke-moskona-timur-ke-pemprov-pb/

Di pondok itu yang pertama kali berjualan saya dan mama Iba waktu itu kami berjualan buah Durian karena saat itu musim durian. Dan kami masing-masing pada hari itu mendapat Rp. 1 juta.

Melihat ada potensi penghasilan dari berjulan hasil kebun termasuk buah-buahan akhirnya mama-mama lainnya juga ikut kami berjualan. Karena yang berjualan cukup banyak maka pada tahun 2019 Pemkab Teluk Bintuni melalui Dinas Perindagkop dan UMKM Kabupaten Teluk Bintuni kemudian membangunkan kami satu pondok yang cuuku besar bisa ditempat berjualan kurang lebih sepuluh orang sampai sekarang.

Namun pondok yang berdiri ini sampai sekarang terasa sempit karena penjual bertambah banyak yaitu sudah ada kurang lebih 20 orang. Maka terkait hal itu kami mohon kepada Pemkab Teluk Bintuni agar dapat membangunkan kami lagi 1 pondik seperti ini, ungkap Seftina Tiri.

Septina Tiri juga mengungkapkan bahwa dulu tempat dimana mereka sekarang ramai berjualan bisa dikatan sepi sekali.

Tetapi dengan dibangunnya pondok untuk tempat berjualan hasil kebun di Atibo ini oleh Pemkab Teluk Bintuni maka kami warga Atibo tidak lagi pergi ke Pasar Sentral Bintuni untuk berjualan sebagaimana dulu kita lakukan dengan menyewa mobil bawa jualan kita ke pasar karena kita di sini tidak memiliki mobil sendiri.

Disini kita menjual hasil-hasil kebun yang ditanam oleh warga masyarakat kampung Atibo seperti singkong, kacang tanah, pisang, labu, keladi juga buah-buahan musiman seperti rambutan dan durian ada juga buah merah. 

Kami di sini hanya jual hasil kebun saja, kalau sayur-sayuran kami tidak pernah jual karena tidak laku atau tidak ada yang beli,” papar Mama Seftina.

Mama Seftina Tiri juga menambahkan bahwa puji Tuhan dirinya saat berjualan bisa dapat sehari Rp. 250 ribu sampai 300 ribu dari hasil jualan buah-buahan. Sedangkan pedagang yang lain bisa dapat uang di atas Rp. 500 ribu sampai Rp. 1 juta itu kalau ramai. Tetapi kalau biasa-biasa saja palingan mama-mama yang berjualan hasil kebun disini setiap harinya rata-rata minimal bisa memperoleh Rp. 200 ribu sampai 300 ribu.

Adapun harapan kami kepada Pemkab Teluk Bintuni agar juga memperhatikan kami mama-mama kampung Atibo penjual hasil kebun di Pondok ini.  

Walaupun kami tidak mendapatkan bantuan modal usaha, tetapi kalau bisa pondok ini di tambah lagi karena warga masyarakat di sini banyak yang berminat jadi pedagang hasil-hasil kebun miliknya,” ujar mama Seftina Tiri. [ABI-R4]

Previous Post

Dinas PUPR Telbin Akan Usulkan Program Pembangunan Jalan Dari Biscoop Ke Moskona Timur Ke Pemprov PB

Next Post

Juara I Liga III Zona Papua Barat, Perseman Manokwari Dapat Bonus Rp 100 Juta

Next Post
Juara I Liga III Zona Papua Barat, Perseman Manokwari Dapat Bonus Rp 100 Juta

Juara I Liga III Zona Papua Barat, Perseman Manokwari Dapat Bonus Rp 100 Juta

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTORIAL ASTON

Browse by Category

  • BINTUNI
  • BUDAYA & PARIWISATA
  • DAERAH
  • DIKKES
  • EKBIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • KABAR PAPUA
  • KAIMANA
  • KESEHATAN
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS PAPUA
  • MANOKWARI
  • MANSEL
  • NASIONAL
  • PAPUA BARAT
  • PAPUA BARAT DAYA
  • PARLEMENTARIA
  • PEGAF
  • PENDIDIKAN
  • POLHUKRIM
  • TELUK WONDAMA
  • Uncategorized
  • VIDEO

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!