
Bintuni, TP – Kapolres Teluk Bintuni AKBP Junov Siregar,SH, SIK, mengatakan bahwa dirinya sudah bertugas di Polres Teluk Bintuni selama 5 bulan yaitu dari tanggal 13 Agustus 2021 sampai saat ini dirinya diperintahkan oleh Kapolda Papua Barat harus mengejar target capaian vaksinasi 70 persen. Namun, sejak masuk di Bintuni capaian vaksinasi baru mencapai 17 persen padahal target kita ada sekitar 62 ribu sasaran.
Pada saat itu kata dia, sasaran baru 17 persen berarti baru sekitar 10 ribu sekian warga Bintuni yang vaksin. Namun, sampai akhir Desember tahun 2021, capaian sudah mencapai 51 sekian persen dan saat ini sudah mencapai 52 koma sekian persen.
“Artinya sudah ada 33 ribu rakyat kabupaten Teluk Bintuni yang sudah divaksin untuk dosis satu. Jadi yang harus kami kejar bersama dengan pemerintah daerah sesuai dengan perintah Kapolda yaitu haru capai 70 persen,” ungkap Junov Siregar, saat menghadiri Sosialisasi Percepatan Vaksin Covid-19 di lingkungan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga (Dikbudpora) Kabupaten Teluk Bintuni dalam rangka Pemantapan Proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Tahun 2022 di SD Negeri Terpadu Bintuni, Kamis (13/01/2022).
Kapolres Bintuni juga menjelaskan bahwa meskipun pihaknya ditargetkan capai vaksinasi 70 persen, namun sebenarnya keinginan pemerintah itu harus bisa mencapai target 100 persen.
Dikatakannya, jika tidak menutup kemungkinan nanti yang awalnya dari umur 12 tahun hingga 17 sudah bisa di vaksin. Untuk di wilayah pulau Jawa sana sudah dibuka untuk umur 11 tahun maka anak SD kelas satu sampai lanjut usia (Lansia) itu sudah bisa di vaksin.
Kata dia, tidak menutup kemungkinan nanti anak bayi pun mungkin seperti vaksin polio, umur 6 bulan mungkin akan di suntikkan vaksin Covid-19.
“Sehingga bapak dan ibu guru memiliki tugas cukup berat berhadapan dengan orang tua murid. Sehingga perjalanan vaksinasi ini masih panjang,” papar Kapolres.
Kapolres juga mengatakan bahwa terkait berita hoaks atau kebohongan itu semua akan melalui proses jadi semua akan divaksin.
Dirinya optimis capaian vaksinasi di kabupaten Teluk Bintuni akan capai 100 persen dan dirinya pastikan empat tahap akan dilewati oleh penerima vaksin. Namun penerima vaksin tidak akan lolos ketika ada penyakit bawaan.
Kapolres Bintuni itu juga berbesan kepada bapak dan ibu guru agar menyampaikan kepada murid dan orang tua bahwa vaksin itu bukan alat genosida, kalau itu alat genosida berarti kami ini sudah mati duluan atau pun vaksin itu adalah chip itu tidak benar.
“Bapak dan ibu guru agar membuka pola berpikir meraka. Jangan mau termakan hoaks, saya punya tanggung jawab, bapak dan ibu guru serta kepala sekolah juga punya tanggung jawab. Jadai kita semua punya tanggung jawab agar warga kita bisa divaksin,” harap Kapolres Bintuni itu.
Dalam sosialisasi dihadiri oleh Kapolres Teluk Bintuni AKBP Junov Siregar, SIK,SH, Sekretaris Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Teluk Bintuni Daniel Dudung, Kabag Ops Polres Teluk Bintuni Kompol Alexander Putra, SIK , Danramil 1806-01/Bintuni Lettu Cba SM Womsiwor.
Serta Kapolsek Bintuni Iptu Muh. Irdyan.S. SH., Dr Jemi Tubung (spesialis penyakit dalam), Ibu Berliana Dolok Saribu (Seksi Survelens dan Imunisasi) serta beberapa Kepala Sekolah dari tingkat dasar hingga tingkat atas. [ABI-R4]