Manokwari, TP – Berbagai program dan alokasi anggaran dihasilkan dan ditetapkan dalam rapat kerja pertama (Raker-I) Gereja Protestan Indonesia (GPI) Papua Jemaat Petra Anday, Manokwari, Kamis (8/2) sekira pukul 23.00 WIT.
Keputusan itu ditetapkan Ketua Majelis Jemaat Petra Anday, Pdt. Melanthon Luden, M.Th, selaku pimpinan reker, disaksikan Majelis Pekerja Klasis GPI Klasis Sorong-Manokwari, setelah melalui pembahasan pada komisi program dan komisi anggaran.

Program dan anggaran yang ditetapkan tertuang dalam 5 bidang besar yakni bidang pelayanan katagorial (Pelkat), bidang iman, ajaran dan ibadah (IAI), bidang pembinaan dan pendidikan, bidang kerumatanggaan serta bidang organisasi dan tata laksana (Ortal).
Ketua Klasis GPI Sorong-Manokwari, Pdt. Rudy A. Lekatompessy, S.Si, MM., melalui Kabid Ortal Majelis Pekerja Klasis GPI Sorong-Manokwari, Pnt. Posma Silitonga dalam sambutan penutupan Raker-I GPI Jemaat Petra Anday mengatakan, keputusan Raker-I GPI Papua Jemaat Petra Anday bukanlah menjadi keputusan majelis semata, tetapi merupakan keputusan seluruh warga jemaat di tempat ini.
Oleh sebab itu, seluruh Jemaat Petra Anday harus bergandengan tangan mendukung dan mewujudkan kerja-kerja dalam pelayanan sebagaimana yang sudah ditetapkan dalam program dan anggaran tahun 2024 GPI Papua Jemaat Petra Anday.

Pada kesempatan itu, Silitonga mengajak, seluruh warga Gereja untuk ikut berkontribusi dalam Pilpres dan Pileg 2024 yang akan berlangsung tanggal 14 Februari 2024 mendatang.
Warga Gereja diminta untuk tidak golput tetapi dapat menyalurkan hak suara guna menentukan arah pembangunan untuk 5 tahun kedepan.
Sebelumnya, dalam sambutan pembukaan Raker-I GPI Papua Jemaat Petra Anday, Wakil Ketua III Majelis Pekerja Klasis GPI Sorong-Manokwari, Pdt. Ishak. L. Betaubun, S.Th, mengatakan, dalam pergumulan dan perjalanan panjang pelayanan GPI Papua di tahun 2023, ada berbagai program dan anggaran yang telah dicetuskan.

Semua itu, tentu berkaitan dengan pelayanan untuk menunjang kemajuan jamaat sebagai wujud nyata Gereja yang bertumbuh dan berkembang.
Dengan demikian, Raker-I GPI Papua Jemaat Petra Anday, hari ini menjadi sarana untuk mengevaluasi kerja-kerja pelayanan di tahun sebelumnya, sekaligus menjadi tumpuan untuk memutuskan program dan anggaran pendapatan serta belanja Jemaat Petra Anday selama tahun pelayanan 2024, untuk dijalankan secara bersama-sama antara Majelis dan Jemaat.
Oleh karena itu, Betaubun meminta, supaya raker yang diselenggarakan Jemaat Petra Anday bukan dijadikan sebagai forum untuk memerangi mana yang salah dan mana yang benar, tetapi sebaliknya untuk mengevaluasi diri dan mengevaluasi pelayanan dalam satu tahun pelayanan kepada Tuhan di tahun yang telah berlalu.
“Jadi, selain merumuskan keputusan terhadap program dan anggaran. Kita juga harus terus berjalan dalam Terang Ilahi Yesus Kristus, mendoakan orang-orang yang sudah menjadi sarana berkat dalam menunjang pelayanan di Jemaat Petra Anday.
Artinya, kita tidak hanya menjadi orang yang membuka tangan tetapi orang yang diberkati. Doa dan dukungan perlu kita berikan kepada orang-orang yang dengan tulus memberi dukungan terhadap pelayanan GPI Papua lebih khsusus Jemaat Petra Anday,” ujar Betaubun.

Menyikapi tahun politik yang sedang berlangsung, Betaubun menghambau, kepada seluruh warga Jemaat Petra Anday untuk menghindari gesekan dalam lindungan Gereja hanya karena berbeda pilihan politik.
Pasalnya, situasi seperti itu sering terjadi di tengah-tengah dinamika pelayanan GPI, namun Jemaat Petra Anday harus bisa menjadi pembawa damai bagi semua orang.
“Berbeda pilihan boleh saja tetapi harus tetap bersatu dalam persaudaraan dan Kasih Tuhan Yesus Kristus. Mari kita berikan yang terbaik yang menjadi bagian kita dalam menata pelayanan persekutuan Gereja di lingkup GPI Papua,” tutup Betaubun. [BOM]