Manokwari, TABURAPOS.CO – Bupati Manokwari, Hermus Indou mengatakan pembangunan yang sedang dilakukan pemerintah daerah merupakan sebuah pilihan dan memiliki resiko yang tidak ringan.
Hermus tidak menampik bahwa kebijakan pembangunan yang sudah dan sedang dikerjakan pemerintah daerah saat ini mendapatkan beragam tanggapan dari masyarakat.
Namun, menurut Bupati, apabila pemerintah telah merencanakan program pembangunan yang besar, maka pemerintah juga harus mengambil resiko membutuhkan anggaran yang besar pula.
“Membangun ini pilihan dan resiko. Mau pembangunan yang kecil-kecil atau biasa-biasa saja belum tentu berdampak, uang ludes begitu saja, atau pembangunan yang besar dan kita konsiderankan uang di situ untuk pembangunan untuk rakyat,” ujar Bupati kepada wartawan di kantornya, Kamis (22/2/2024).
Bupati mengungkapkan, pembangunan strategis yang sedang berjalan di Manokwari membutuhkan anggaran yang besar. Akan tetapi, Ia menegaskan pemerintah tidak sampai mengorbankan program-program pro rakyat atau untuk kepentingan masyarakat.
“Kita tidak sampai mengorbankan program untuk masyarakat. Pendidikan, kesehatan tetap jalan. Kita juga ada bantuan UMKM, pengembangan ekonomi kerakyatan, subsidi pupuk untuk petani dan lainnya tidak kita ganggu. Intinya program pro rakyat tetap jalan seperti biasa,” terang Hermus.
Bupati mengatakan, kebutuhan anggaran untuk merealisasikan pembangunan strategis yang mengubah Manokwari bisa mencapai Rp 100 miliar hanya untuk pembebasan lahan, seperti ganti rugi pengembangan Bandara Rendani, Pelebaran Jalan, dan beberapa program strategis lainnya.
Namun demikian, Hermus mengatakan, Manokwari harus menjadi kota yang produktif dari ekonomi dan bisa membiayai atau menghasilkan uang untuk Manokwari sendiri, seperti kota-kota besar lainnya.
“Untuk itu Kita sedang berkompetisi dengan daerah ibu kota lainnya, kita harus memenangkan kompetisi ini dengan membangun dan menghadirkan pembangunan strategis di Manokwari,” pungkasnya. [SDR-R3]