Sorong, TP – Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka ke-1946 yang jatuh pada 11 Maret 2024 mendatang, tak hanya identik bagi masyarakat Hindu yang ada di daerah Bali.
Pasalnya, Vega Prime Hotel & Contion yang beroperasi di wilayah timur Indonesia, tepatnya di Kota Sorong, Papua Barat Daya juga akan turut memeriahkan perayaan Nyepi dengan mengarak ogoh-ogoh.
Ogoh-ogoh sendiri merupakan karya seni patung khas masyarakat Hindu Bali yang kerap kali dijumpai saat menjelang Hari Raya Nyepi. Ogoh-ogoh dalam kebudayaan Bali menggambarkan kepribadian Bhuta Kala sebagai puaka atau raksasa besar dan menakutkan yang melambangkan unsur buruk dan negatif.
Director of Finance Vega Prime Hotel & Convention, I Nyoman Sunia mengatakan, pengarakan ogoh-ogoh rencananya akan dilakukan sehari sebelum perayaan Nyepi, tepatnya pada tanggal 10 Maret 2024 saat hari Pengerupukan yang dimaknai sebagai waktu yang tepat untuk mengusir Bhuta Kala dari lingkungan sekitar.
“Nanti ogoh-ogoh tersebut akan diserahkan kepada umat Hindu di Pura Jagat Buana Kerti yang berada di Jl. Malibela, Kota Sorong, untuk selanjutnya diarak di sekitaran Hotel lalu akan dibawa ke pura untuk dibakar/ ngrupuk. Biasanya ngrupuk dilakukan saat sore hari antara pertemuan siang dan malam atau dalam Bahasa Bali disebut Sandi kala,” tutur I Nyoman Sunia.
Menurutnya, ogoh-ogoh bukan hanya sebagai bagian dari perayaan Nyepi, melainkan juga merupakan bentuk penghormatan terhadap tradisi dan warisan budaya. Dimana melalui keindahan dan kekuatan visual ogoh-ogoh, umat Hindu memperkuat ikatan mereka dengan nilai-nilai tradisional dan spiritual yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Untuk menjaga warisan budaya itulah, Vega Prime Hotel selalu ikut meramaikan perayaan Nyepi setiap tahunnya dengan mempersiapkan ogoh-ogoh spesial karya para pengrajinnya. Ogoh- ogoh tersebut dihias dengan warna cerah dan detail yang rinci untuk memberikan kesan yang tegas dan menciptakan karya seni yang memukau.
“Setiap tahun, Ogoh-ogoh dipersiapkan dengan penuh antusiasme dan kreativitas. Pembuatan Ogoh-ogoh berlangsung selama 2 minggu. Ogoh-ogoh kami buat secara tradisional dengan menggunakan bahan-bahan lokal seperti bambu, kayu, dan kertas. Pengrajin yang membuat pun organik, semua dikerjakan oleh karyawan kami dan saya sebagai seniman pengarahnya,” lanjut Nyoman.
Saat ini, imbuh Nyoman, pengerjaan ogoh-ogoh sudah rampung dan hasil karyanya sudah dipajang di lobby Vega Prime Hotel lengkap dengan dekorasi Nyepi lainnya. Untuk sementara, ogoh-ogoh tersebut menjadi ornamen khas Vega Prime Hotel & Convention sebelum akhirnya diarak dan dibakar. [CR24-R3]
