Sorong, TP – Empat Pemerintah Daerah (Pemda) di Provinsi Papua Barat Daya (PBD) turut meramaikan bursa peserta Paritrana Award BPJAMSOSTEK tahun 2024. Beberapa Pemda tersebut antara lain, Pemda Kota Sorong, Pemda Kabupaten Sorong, Pemda Kabupaten Tambrauw dan Pemda Raja Ampat.
Kepala Cabang BPJAMSOSTEK Papua Barat, Nasrullah Umar mengatakan, ajang Paritrana Award merupakan bentuk penghargaan yang diberikan Presiden RI kepada pemerintah provinsi, kabupaten/ kota serta perusahaan badan usaha yang memiliki awareness (red, kepedulian tinggi), dan citra positif terhadap program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Dikatakan Nasrullah, ini merupakan kali pertama Paritrana Award tingkat Provinsi digelar di Papua Barat Daya. Namun bagi para kandidat, ajang ini bukan hal baru karena sejak tahun 2019 Pemda dari keempat daerah tersebut juga rutin mengikuti ajang tersebut saat masih bergabung di Provinsi Papua Barat.
Dalam kompetisi tersebut, ada sejumlah tahapan yang harus dilalui para peserta, termasuk proses wawancara kepala daerah bersama tim penilai (tim sembilan) yang terdiri dari Kepala Disnaskertrans Provinsi PBD, unsur pengusaha, unsur serikat pekerja, ahli jaminan sosial, ahli ekonomi, ahli hukum dan ahli kebijakan publik, ahli pemberdayaan masyarakat dan akademisi perguruan tinggi.
“Kriteria penilaian yang dilaksanakan hari ini tentu dari sisi kehadiran kepala daerah, dalam hal ini bupati atau walikota. Itu tentu menjadi poin penting yang akan diperhitungkan oleh dewan juri dari tim sembilan, sesuai dengan arahan dari Kemenko PMK. Kedua, yang juga menjadi poin penilaian adalah dari sisi regulasi. Dimana kabupaten/ kota yang telah memiliki regulasi khusus dalam mengawal program BPJAMSOSTEK di derahnya tentu akan ada nilai plus,” beber Nasrullah.
Hanya empat dari enam Pemda se-Papua Barat Daya yang melenggang menjadi kandidat Paritrana Award tingkat Provinsi. Sebeb empat daerah itulah yang telah memenuhi sejumlah indikator penilaian. Diantaranya terkait coverage, regulasi dan inovasi.
“Setelah ini hasil penilaian dan wawancara dari tim sembilan akan diserahkan ke Kemenko guna diverifikasi kembali untuk mendapatkan juara dari tingkat provinsi. Yang terpilih sebagai juara pertama tingkat provinsi nantinya akan mengikuti interview akhir oleh tim sembilan yang merupakan para ahli di tingkat pusat untuk menentukan juara dari keseluruhan kabupaten/ kota,”
Menurut Nasrullah, dari tahun ke tahun ajang Paritrana Award tentu ada perbedaan kategori dan indikator penilaian, tidak sekedar melihat dari cakupan kepesertaan saja. Oleh sebab itu selain Kabupaten Raja Ampat yang saat ini cakupan kepesertaannya sudah 100 persen, daerah lain juga masih punya peluang untuk menjadi juara.
Adapun benefit yang akan didapatkan Pemda dalam keikutsertaannya di ajang Paritrana Award ini diantaranya bisa memboyong piala Paritrana Award yang sangat bergenhsi karena dibuat langsung oleh seniman terkemuka di Indonesia. Selain itu, Pemda yang keraih jiara juga akan mendapatkan hadiah spesial yang hingga saat ini masih diperbincangkan.
“Pada tahun-tahun sebelumnya, hadiah yang kami berikan dalam bentuk mobil. Namun karena dikhawatirkan ada unsur gratifikasi sebab Pemda harusnya tidak boleh menerima hadiah dalam bentuk barang, maka saat ini masih kami perbincangkan untuk reward-nya. Bisa jadi nanti diberikan dalam bentuk insentif daerah,” tutur Nasrullah.
Namun, lanjut Nasrullah, dalam pelaksanaan program jaminan sosial tidak terfokus hanya pada benefit yang didapatkan Pemda. Melainkan lebih kepada pelaksanaan programnya tersebut yang bisa membawa manfaat untuk masyarakat.
Sementara itu, Sekda Provinsi Papua Barat Daya, Edison Siagian menyambut baik ajang Paritrana Award tersebut. Ia juga berharap seluruh Pemda kabupaten/ kota di PBD dapat meningkatkan pelayanan publik dan segala hal yang berkaitan dengan ketenagakerjaan. Sehingga Provinsi Papua Barat Daya melalui kota dan kabupatennya sebagai peserta Paritrana Award bisa membawa pulang banyak penghargaan. [CR24-R3]