Manokwari, TP – Memperingati HUT ke 78 Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) Papua Barat, beragam kegiatan sosial dilaksanakan, Sabtu (2/3/2024).
Kegiatan amal sosial meliputi pemeriksaan kesehatan tidak menular secara gratis dan donor darah yang dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Manokwari, Sowi Gunung. Kegiatan diawali dengan senam bersama dari berbagai organisasi wanita.
Di usianya yang sudah ke-78 tahun, PWKI Papua Barat bertekad akan menjadi organisasi yang semakin dewasa dan bertanggung jawab.
PWKI Papua Barat juga komitmen dalam melaksanakan program yang berorientasi pada pembangunan daerah yang selaras mendukung program pemerintah daerah.
“Di usia yang ke 78, PWKI akan senantiasa menunjukkan eksistensi, menjadi semakin dewasa dan bertanggung jawab, akan senantiasa komitmen dalam pelaksanaan program yang berorientasi pada pembangunan daerah,” ujar Ketua DPD PWKI Papua Barat, Febelina Wondiwoy kepada wartawan, usai kegiatan.
Untuk mencapai tujuan pelaksanaan program, PWKI tentu membutuhkan sinergitas dengan semua pemangku kepentingan. Melalui kegiatan amal sosial itu, diharapkan menjadi sinergitas yang baik di awal tahun 2024.
“Kebersamaan di awal tahun ini akan terus kita jaga dengan organisasi-organisasi mitra lainnya baik di lingkup Pemerintah Provinsi Papua Barat dan juga Kabupaten Manokwari,”terangnya.
Febelina menambahkan, donor darah merupakan rutinitas kegiatan amal PWKI setiap tahunnya, dengan tujuan membantu menjawab kebutuhan stok darah.

Di tempat yang sama, Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Manokwari, Samjar Manobi menyebutkan kegiatan donor darah PWKI Papua Barat berhasil mengumpulkan 78 kantong darah.
Puluhan kantong darah tersebut nantinya akan disterilkan dan dibawa ke RSUD Manokwari.
Samjar Manobi menerangkan, sebelum ada sumbangan 78 kantong darah dari aksi HUT ke-78 PWKI Papua Barat, BLUD RSUD Manokwari sama sekali tidak memiliki stok darah.
“Sebelum ada kegiatan donor darah ini, stok di PMI maupun RSUD Manokwari belum ada,” ujar Samjar kepada wartawan di halaman Kantor Bupati Manokwari, Sabtu (2/3/2024).
Ia menerangkan, PMI tidak memiliki perlengkapan medis penyimpanan darah yang memadai. Sehingga, tidak memiliki stok darah.
“Yang punya alat itu di PMI Papua Barat. Sumbangan darah yang kita peroleh langsung di simpan di RSUD Manokwari dan menjadi stok rumah sakit,” jelasnya.
Untuk menjawab kebutuhan darah di RSUD Manokwari, ungkap Samjar, biasanya pihaknya langsung melayani pendonor yang datang.
“Biasanya kalau ada pasien yang butuhkan darah ada keluarga yang mau donor kita langsung layani. Kalau tidak ada, biasa kami hubungi pendonor yang darahnya dibutuhkan untuk mendonorkan darahnya,” ungkapnya.

Samjar Manobi mengungkapkan alasannya pihaknya tidak memiliki stok darah karena ada batas waktu kadaluarsanya.
Menurutnya, batas waktu simpan darah hanya selama satu bulan. Jika tidak digunakan maka harus dimasukan.
“Batasnya 1 bulan. Kalau masih ada stok dan lewat satu bulan maka harus dimusnahkan. Makanya kami biasa langsung layani yang pendonor,” pungkasnya.
Ia berharap, sumbangan darah dari aksi PWKI Papua Barat bisa digunakan semuanya.
“Kami berharap setelah skrining darah hasil kegiatan ini bisa digunakan semuanya. Karena Kalau setelah skrining tidak memenuhi persyaratan maka akan dimusnahkan,” pungkasnya.
Ia mengatakan, sumbangan darah yang diperoleh dari aksi sosial langsung disimpan di UPT RSUD Manokwari.
Turut hadir yaitu, Ketua TP PKK Provinsi Papua Barat, Siti Mardiana dan Ketua DPD PWKI Provinsi Papua Barat, Febelina Wodinwoy.[SDR-R3]