Manokwari, TABURAPOS.CO – KPU Provinsi Papua Barat mengabadikan nama mantan Ketua KPU-RI, almarhum Husni Kamil Manokwari sebagai nama Aula KPU Provinsi Papua Barat di Manokwari.
Pemilihan nama tersebut sebagai bentuk penghormatan dan dianggap figur yang pantas untuk ditiru oleh seluruh penyelenggara pemilu di Indonesia.
Dalam sambutannya, Penjabat Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere mengatakan, aula ini nanti adalah tempat berkumpulnya para calon pemimpin dan pemimpin yang terpilih secara demokratis melalui proses pemilu, yang tentunya tidak terlepas dari segala dinamikanya.
Dikatakannya, pasca-peresmian Aula Ini, maka akan digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan pleno rekapitulasi perhitungan suara.
Selain itu, kata dia, tempat ini juga disiapkan untuk semua menyaksikan siapa yang terpilih dan disahkan nanti untuk menjadi wakil rakyat, baik kabupaten, provinsi, maupun mewakili di Pemerintah Pusat.
Untuk itu, ia mengapresiasi kerja keras KPU Papua Barat, karena secara bersamaan sudah mengatur tahapan pelaksanaan pemilu dan membangun fasilitas Aula ini.
“Sebagai Penjabat Gubernur, kedua ini adalah hasil kerja dua gubernur sebelumnya. Saya tinggal tanda tangan saja,” kata Temongmere dalam peresmian Aula KPU Provinsi Papua Barat, Arfai, Manokwari, Rabu (6/3).
Soal penggunaan nama Aula, kata Penjabat Gubernur, sangat tepat, karena almarhum dikenal sosok yang mempunyai dedikasi tinggi terhadap perjuangan demokrasi dan memiliki kontribusi besar dalam memajukan demokrasi di tanah Papua dan Tanah Air.
“Sosok Ketua KPU Papua Barat sekarang, Paskalis Semunya, semoga bisa mengikuti jejak itu,” harap Temongmere.

Dirinya juga berharap TNI dan Polri meningkatkan pengamanan saat pelaksaan pleno rekapitulasi perhitungan surat suara di KPU Papua Barat yang akan dilaksanakan, Jumat, 8 Maret 2024.
Dijelaskannya, situasi dan kondisi yang ada saat ini tidak terlepas dari peran TNI dan Polri sebagai garda terdepan yang terus mengawal dan memberikan pengamanan.
Temongmere juga mengajak masyarakat menghormati siapa pun yang nanti terpilih sebagai wakil rakyat.
“Memang banyak terpanggil ikut, tetapi sedikit yang terpilih. Saya percaya semua yang terjadi, karena Tuhanlah yang menentukan semuanya, bahwa mungkin itu lebih baik,” katanya.
Sementara Paskalis Semunya mengatakan, almarhum adalah orang pertama yang membuat KPU bisa bekerja keluar dari zona tertutup dan semua dilakukan secara transparan, digitalisasi, dan perkembangan aplikasi atas inisiasi almarhum.
Bukan itu saja, ungkap Ketua KPU, almarhum adalah orang yang memperjuangkan kesejahteraan pegawai KPU menjadi lebih baik. Ditegaskannya, almarhum adalah sosok luar biasa, sehingga mempunyai kesan nasionalis yang pantas dipilih untuk nama Aula ini.
Dia menambahkan, KPU Papua Barat meminta semua pihak mengawal Pemilu 2024 sampai pelaksanaan pleno rekapitulasi dan situasi harus dibuat paling teraman.
“Nanti pleno menggunakan Aula ini untuk pertama kalinya. Mudah-mudahan, 8 Maret 2024 pagi, kita bisa rekap, karena tanggal 10, KPU Provinsi sudah harus mengeluarkan keputusan penetapan hasil perolehan kursi DPR provinsi,” jelas Semunya.
Diharapkan Ketua KPU, rumah demokrasi ini harus ditata baik dan harus menjadi rumah pendidikan politik untuk semua. [AND-R1]