Manokwari, TP – Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Manokwari melakukan larvasida (pemberantasan jentik nyamuk) Malaria di Nuni, Distrik Manokwari Utara, Kabupaten Manokwari.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Rahimi mengatakan, larvasida dilakukan selama 3 hari dengan penurunan kasus Malaria.
“Rumah-rumah yang masyarakatnya kena Malaria, langsung dilakukan pemeriksaan, wawancara, dan penyemprotan,” kata Rahimi kepada Tabura Pos usai buka puasa bersama di Masjid Nurul Jihad Maduraja, Wosi, Jumat (5/4) malam.
Menurutnya, Nuni menjadi perhatian penurunan kasus Malaria, karena berdasarkan catatan, pada 2023, terdapat 36 kasus baru dibandingkan di tempat lain. “Sekarang kita fokus di Nuni, Pantura, karena di tempat-tempat lain sudah cukup siginifikan turun kasus Malaria-nya,” ungkapnya.
Setelah turun langsung, jelas Rahimi, ditemukan faktor penyebab kasus Malaria, yakni banyak genangan air dan terinfeksi dari luar daerah.
“Ternyata musim hujan begini banyak terjadi genangan air yang menjadi tempat hidup nyamuk. Selain itu, ada juga yang terinfeksi dari luar saat jualan di pasar, karena banyak yang berjualan malam di kota,” jelas Rahimi.
Ia menambahkan, selain Malaria, pihaknya juga fokus untuk mencegah kasus DBD baru. Untuk itu, dirinya mengimbau masyarakat yang tinggal di perumahan untuk membersihkan genangan air di tempat penampungan air, karena nyamuk demam berdarah berkembang biak pada air bersih yang terapung di dalam wadah.
“Kami juga imbau masyarakat yang mau meninggalkan rumah cukup lama, tolong bak dan profilnya dikosongkan supaya tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk demam berdarah,” harap Rahimi. [SDR-R1]